26 November 2025

Get In Touch

200 Murid Diculik Lagi, Krisis Keamanan di Nigeria Belum Tertangani

Barang-barang berserakan di SD Katolik St Mary, Papiri, Negara Bagian Niher, Nigeria, pada Jumat (21/11/2025). Pada pagi hari yang sama, murid-murid sekolah ini diculik. Foto diedarkan oleh Asosiasi Kristen Nigeria (AP)
Barang-barang berserakan di SD Katolik St Mary, Papiri, Negara Bagian Niher, Nigeria, pada Jumat (21/11/2025). Pada pagi hari yang sama, murid-murid sekolah ini diculik. Foto diedarkan oleh Asosiasi Kristen Nigeria (AP)

ABUJA (Lentera) -Pemerintah Nigeria menutup 47 sekolah karena risiko penyerangan dan penculikan oleh kelompok bandit bersenjata. Dua pekan ini, Nigeria diguncang penculikan murid-murid di dua sekolah.

”Situasi keamanan di beberapa wilayah sangat berisiko. Demi menjamin keamanan murid dan staf sekolah, lebih baik kegiatan belajar-mengajar dipindahkan ke rumah dulu,” demikian bunyi surat edaran yang ditandatangani Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nigeria Binta Abdulkadir.

Dilansir harian Daily Post Nigeria, Jumat (21/11/2025) waktu setempat atau Sabtu (22/11/2025) waktu Indonesia, semua sekolah yang menerima surat edaran itu langsung ditutup. 

Pada hari yang sama, Direktur Asosiasi Kristen Nigeria (CAN) Uskup Bulus Dauwa Yohanna melaporkan, 215 murid dan 12 guru diculik. Peristiwa itu terjadi di SD dan SMP Katolik St Mary di Papiri, Negara Bagian Niger.

”Penculikan dilakukan oleh kelompok teroris,” kata Uskup Yohanna. 

Menurut dia, sejumlah siswa di tengah kepanikan berhasil melarikan diri. Mereka sudah dijemput orangtua masing-masing dan dibawa pulang. Belum ada keterangan jumlah murid yang dapat diselamatkan.

Berdasarkan laporan CNN, beberapa siswa berhasil menyelamatkan diri dalam serangan tersebut. Namun, Asosiasi Kristen Nigeria (CAN) mengatakan, 215 siswa dan 12 guru diculik dalam serangan itu.

"Para orang tua telah berdatangan ke sekolah untuk menjemput anak-anak mereka, sebelum sekolah ditutup," ujar Ketua CAN Cabang Negara Bagian Niger, Pendeta Bulus Dauwa Yohanna.

Yohanna mengatakan, CAN bekerja sama dengan pemerintah dan pihak keamanan untuk membawa anak-anak yang diculik kembali dengan selamat.

Penculikan di Niger, yang berbatasan dengan ibu kota Nigeria, Abuja, terjadi menyusul serangan serupa terhadap sebuah gereja oleh sekelompok bersenjata pada awal pekan ini. Setidaknya dua orang tewas dalam serangan tersebut. Beberapa jemaah dan pendeta ikut diculik.

Pemerintah Negara Bagian Niger mengutuk serangan terbaru di sekolah St. Mary. Pihak kepolisian telah mengerahkan personelnya untuk 'menyisir hutan' dalam upaya menyelamatkan siswa yang diculik.

Saat ini, Nigeria tengah menghadapi gelombang serangan mengkhawatirkan oleh kelompok bersenjata yang menyasar warga sipil dan mengatur penculikan massal untuk tebusan.

Negara ini juga dihantui oleh serangan bermotif agama serta konflik kekerasan lainnya yang bermula dari ketegangan komunal dan etnis (*)

Editor: Arifin BH/Kompas-CNN

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.