MALANG (Lentera) - Jembatan bailey Sonokembang yang dibangun sementara sebagai pengganti Jembatan Sonokembang sudah beroperasi pada Kamis (20/11/2025).
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berjanji akan mempercepat proses lelang pembangunan jembatan permanen yang ditargetkan dimulai pada Desember 2025.
"Ini sudah saya cek memang untuk akses pelandaiannya itu kurang sedikit landai. Karena tadi beberapa kendaraan roda empat ada yang agak sedikit nyanggrok bagian depannya. Jadi saya minta agak sedikit dilandaikan. Tapi secara umum sudah baik sekali," ujar Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, ditemui usai meninjau jembatan tersebut, Kamis (20/11/2025).
Jembatan bailey ini diharapkan dapat mengurai hambatan mobilitas warga yang selama ini terdampak. Akibat kontruksi sebagian jembatan Sonokembang yang ambrol pada 10 Oktober 2025 lalu.
Wahyu mengatakan pembangunan jembatan permanen Sonokembang akan dipercepat. Pemkot Malang menargetkan pelaksanaan lelang dini pada Desember 2025 agar proses konstruksi dapat dimulai pada awal tahun 2026.
Pihaknya juga mengingatkan, kapasitas jembatan terbatas, sehingga kendaraan roda empat harus melintas secara bergantian, sedangkan sepeda motor masih dapat bersimpangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menjelaskan jembatan bailey dibuka usai dilakukan uji coba pada Rabu (19/11/2025) malam. Uji coba tersebut dilakukan guna memastikan kelancaran dan keselamatan pengguna.
"Untuk jembatan bailey Sonokembang ini mulai jam 6 pagi tadi sudah kami buka untuk roda dua, dan untuk roda empat terbatas. Sebelumnya kemarin malam kami melakukan uji coba untuk dilintasi roda dua, mulai jam 21.00 WIB," kata Dandung.
Ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang turut membantu mengatur lalu lintas di kedua ujung jembatan sejak masa uji coba hingga pembukaan operasional resmi. Selain itu, Dinas Perhubungan (Dishub) juga telah menempatkan personel untuk membantu rekayasa lalu lintas.
"Masyarakat di sini berjaga 24 jam secara bergantian," katanya.
Dandung menegaskan, jembatan bailey hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua dan roda empat, dengan larangan tegas bagi angkutan barang untuk melintas. Hal ini dikarenakan jembatan bersifat sementara ini memiliki batas tonase maksimal 10 ton.
"Kami larang kendaraan angkutan barang melintas. Jembatan bailey ini sifatnya sementara. Tonase yang bisa melewati jembatan ini 10 ton," jelasnya.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH




.jpg)
