Cangkrukan TNI-Polri dan Perguruan Silat di Geger Madiun, Komitmen Jaga Kamtibmas Kampung Pesilat
 
      MADIUN (Lentera) – Personel TNI-Polri, para kepala desa, dan pimpinan perguruan pencak silat se-Kecamatan Geger duduk bersama dalam forum cangkrukan, membahas keamanan dan ketertiban di wilayah yang dikenal sebagai Kampung Pesilat tersebut di Pendopo Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Pertemuan itu menjadi momentum memperkuat komitmen bersama menuju Madiun Bersahaja aman, tertib, dan harmonis dengan semangat gotong royong dan saling menjaga.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Geger Dony Setiawan, Danramil 0803/11 Kapten Inf Taryudi, Kapolsek Geger AKP Hafiz Prasetia Akbar, Da’i Kamtibmas Polda Jatim KH. Mahboby Ali, serta unsur Forkopimcam, para kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan pimpinan sembilan perguruan pencak silat seperti PSHT, PSHW, Pagar Nusa, Tapak Suci, hingga Kera Sakti.
Dony menekankan, pentingnya jalur komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat.
“Geger ini barometer Kabupaten Madiun. Penduduknya padat, warganya kritis dan dinamis. Maka, kita bangun grup komunikasi di kampung pesilat ini bersama Forkopimcam agar setiap isu cepat direspons,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Sementara itu, Kapolsek Geger, AKP Hafiz menegaskan bahwa sinergi lintas elemen di wilayahnya bukan sekadar slogan. Ia menyebut, situasi keamanan di Geger sejauh ini relatif kondusif.
“Selama empat bulan saya menjabat, setiap gejolak yang muncul hampir selalu berasal dari luar. Geger ini kan jalur lintasan utama selatan,” ungkapnya.
Untuk menjaga stabilitas, pihaknya mengandalkan deteksi dini oleh Bhabinkamtibmas, kerja sama erat dengan Babinsa, serta optimalisasi layanan darurat 110 agar warga cepat mendapat bantuan saat dibutuhkan.
Kegiatan ini juga menjadi implementasi program unggulan Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara bertajuk Pesilat Pemersatu Bangsa. Kapolsek Hafiz menegaskan, pencak silat harus dipulihkan marwahnya sebagai warisan budaya yang membanggakan, bukan sumber gesekan sosial.
“Pencak silat itu keren. Film The Raid saja membuat dunia mengakui kehebatan bela diri asli Nusantara ini. Jadi, yang harus kita junjung adalah semangat persaudaraan, bukan ego sektoral,” tegasnya.
Ia menambahkan, semangat Pesilat Pemersatu Bangsa sejalan dengan nilai Sumpah Pemuda: berbeda-beda tapi tetap satu demi keutuhan NKRI.
Dalam forum tersebut menyepakati pembentukan Grup Komunikasi Kampung Pesilat–Forkopimcam Geger sebagai kanal percepatan informasi dan pendinginan situasi bila terjadi gesekan di masyarakat. Peserta juga menegaskan dukungan terhadap program pemerintah pusat, TNI, Polri, dan Pemkab Madiun untuk menjaga stabilitas wilayah.
Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais




.jpg)
