17 April 2025

Get In Touch

Diperingatkan WHO, Kematian Corona Anak di RI 18%

Diperingatkan WHO, Kematian Corona Anak di RI 18%

Jakarta - Penyebaran virus corona di Indonesia belum terkendali. Pada Kamis (27/8), tercatat ada tambahan 2.719 kasus baru. Secara kumulatif, kasus corona di Indonesia kini berjumlah 162.884. Organisasi kesehatan dunia, WHO pun kembali mengingatkan soal rencana pembukaan sekolah di beberapa daerah di Tanah Air.

WHO mengunggah laporan pekanan 17-23 Agustus terkait pandemicorona di Indonesia pada 26 Agustus 2020. Salah satu hal yang utama dibahasadalah kematian dan infeksi corona pada anak. "Kematian akibat Covid-19 diIndonesia lebih tinggi dibandingkan di negara lain. Termasuk pada anak,"tulis WHO seperti dikutip, Kamis (27/8). Data tersebut didapat dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kematiananak yang terinfeksi corona di Indonesia bahkan mencapai 18 persen.

"Menurut IDAI, 59 kematian dikonfirmasi dari 318 kasusCOVID-19 pada anak-anak per 10 Agustus," kata WHO.  Data rincinya sebagai berikut: 42 persen dari59 kematian terjadi pada anak di bawah usia satu tahun. Lalu anak-anak berusia1-5 tahun sebanyak 24%. "10-18 tahun sebanyak 20% dan 6-9 tahun di angka14%," ungkap mereka.

Dalam pandangan WHO, salah satu yang mempengaruhi kematiancorona pada anak di Indonesia tinggi karena persoalan malnutrisi. Selain itu,banyak orang tua yang tak mengerti bahwa anaknya terjangkit corona karenagejala yang ditimbulkan terlalu umum. "Gejala COVID-19 mungkin miripdengan penyakit lain itu sering terjadi pada anak-anak, seperti diare danpneumonia," tulisnya.

Oleh karena itulah seringkali terjadi keterlambatanpenanganan terhadap anak yang terkena corona. Hal ini harus diantisipasi olehpemerintah dan pemerintah daerah.

"Ada juga kekhawatiran tentang penularan di antarakeluarga anak yang sekolah. Sebab, 40% orang berusia 60 tahun ke atas diIndonesia hidup dalam tiga generasi rumah tangga. Artinya mereka tinggalbersama anak dan cucu mereka," kata WHO.

Seperti diketahui keputusan untuk membuka kembali sekolahdiserahkan kepada pemerintah daerah dengan persetujuan sekolah dan pihak orangtua. WHO dan IDAI telah menyarankan bahwa keputusan tersebut harus didasarkanpada data-data yang dijelaskan di atas.(ist)

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.