01 November 2025

Get In Touch

Lestarikan Batik, Rawat dengan Bahan Alami agar Tetap Awet

(Foto: Batik Tulis Soedjono.doc)
(Foto: Batik Tulis Soedjono.doc)

SURABAYA (Lentera) - Sebagai warisan budaya takbenda UNESCO, batik bukan hanya selembar kain, melainkan karya seni yang sarat dengan nilai filosofi dan sejarah yang mendalam. Terutama untuk jenis batik tulis dan batik yang menggunakan pewarna alami, diperlukan perhatian dan kehati-hatian ekstra dalam perawatannya. Penggunaan bahan kimia kuat seperti deterjen konvensional justru dapat merusak serat kain serta memudarkan warna alaminya. 

Syukurlah, leluhur kita telah meninggalkan cara tradisional yang terbukti efektif, yaitu merawat batik menggunakan bahan-bahan alami. Metode alami ini tidak hanya lebih ramah terhadap lingkungan, tetapi juga mampu mempertahankan keindahan serta keawetan batik hingga bertahun-tahun lamanya. Berikut panduan praktis untuk merawat batik kesayangan Anda dengan cara alami.

Bahan Alami untuk Mencuci Batik

Proses pencucian adalah tahap krusial. Jauhi deterjen bubuk atau cairan dengan kandungan pemutih. Beralihlah ke pembersih alami yang lembut.

Buah Lerak

Buah lerak adalah bahan pencuci alami terbaik untuk batik. Biji lerak mengandung saponin, yaitu senyawa alami yang menghasilkan busa lembut, berfungsi sebagai surfaktan untuk mengangkat kotoran tanpa merusak zat pewarna.

Manfaat Lerak, Membersihkan kotoran secara efektif.  Menjaga warna alami batik agar tidak cepat pudar.Aroma lerak secara alami dapat melindungi kain dari serangan ngengat dan jamur.

Cara Penggunaan, Siapkan beberapa buah lerak, lalu rebus atau rendam dalam air hangat hingga mendidih dan mengeluarkan busa.Remas-remas buah lerak hingga airnya berbuih.Gunakan air rendaman lerak ini untuk mencuci batik. Celupkan dan kucek lembut, jangan dikucek terlalu keras.

Sampo atau Sabun Bayi 

Jika buah lerak sulit didapatkan, sampo rambut atau sabun cuci baju bayi bisa menjadi alternatif. Keduanya memiliki formula yang lebih ringan dibandingkan deterjen biasa. Pastikan sampo atau sabun tersebut tidak mengandung pelembut atau pemutih tambahan.

Cara Penggunaan, Larutkan sampo secukupnya dalam air hingga encer. Gunakan larutan ini untuk merendam dan mencuci batik sebentar, lalu bilas.

Teknik Mencuci 

Merawat batik bukan hanya bergantung pada jenis bahan yang digunakan, tetapi juga pada teknik pencuciannya. Cara mencuci yang tepat akan menjaga warna, motif, dan serat kain tetap awet, sementara kesalahan kecil seperti penggunaan air panas atau deterjen keras dapat merusak keindahan batik. Oleh karena itu, memahami teknik pencucian yang benar menjadi langkah penting dalam merawat warisan budaya ini agar tetap lestari dan menawan.

Cuci dengan Tangan

Aturan emas dalam merawat batik adalah selalu mencucinya dengan tangan. Hindari penggunaan mesin cuci, baik untuk proses mencuci maupun mengeringkan, karena putaran mesin yang keras dapat merusak serat halus dan mengaburkan motif pada kain batik. Dengan mencuci secara lembut menggunakan tangan, keindahan serta keawetan batik akan tetap terjaga lebih lama.

Kucek Lembut

Saat mencuci batik, hindari menggosok atau menguceknya terlalu keras karena dapat merusak serat kain dan memudarkan warna. Cukup celup-celupkan batik secara lembut ke dalam air, lalu kucek perlahan hanya pada bagian yang terkena noda agar motif dan keindahan kain tetap terjaga.

Gunakan Air Suhu Normal

Selalu gunakan air bersuhu dingin atau normal saat mencuci batik untuk menjaga ketahanan warna dan serat kain. Jika batik terasa sangat kotor atau berbau keringat, Anda dapat merendamnya sebentar dalam air hangat suam-suam kuku selama maksimal 5–10 menit, lalu bilas kembali dengan air biasa agar kotoran terangkat tanpa merusak motif maupun tekstur kain.

Proses Pengeringan dan Penyetrikaan

Merawat batik bukan hanya soal memilih bahan yang tepat, tetapi juga memperhatikan proses pengeringan dan penyetrikaannya. 

Jangan Diperas Keras

Setelah proses pembilasan, hindari memeras kain batik dengan kuat karena dapat merusak serat dan membuat bentuk kain berubah. Cukup remas perlahan untuk mengeluarkan sisa air, atau gantung batik dan biarkan air menetes dengan sendirinya hingga kering secara alami. Cara lembut ini membantu menjaga tekstur, warna, dan motif batik agar tetap indah dan awet.

Jemur di Tempat Teduh

Keringkan batik dengan cara diangin-anginkan di tempat teduh yang memiliki sirkulasi udara baik agar kain tetap segar tanpa merusak warnanya. Hindari menjemur batik di bawah sinar matahari langsung, karena paparan panas berlebihan dapat mempercepat proses pemudaran warna dan membuat serat kain menjadi rapuh. Metode pengeringan alami ini akan membantu menjaga keindahan serta ketahanan batik dalam jangka panjang.

Setrika dengan Lapisan

Sebisa mungkin, hindarilah menyetrika batik agar motif dan warna alaminya tidak rusak akibat panas berlebih. Namun, jika memang perlu disetrika, gunakan suhu rendah dan lakukan dengan hati-hati. Untuk perlindungan tambahan, lapisi permukaan batik dengan kain katun tipis atau setrika dari bagian dalam kain. Cara ini membantu menjaga kilau warna, kehalusan serat, dan keaslian motif batik agar tetap awet dan menawan.

Penyimpanan dengan Rempah Alami

Untuk penyimpanan jangka panjang, sebaiknya hindari penggunaan kapur barus atau kamper karena kandungan zat kimia keras di dalamnya dapat merusak serat halus pada kain batik. Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan bahan alami seperti daun pandan kering, bunga lawang, atau cengkeh yang mampu menjaga aroma segar sekaligus melindungi batik dari serangga tanpa mengubah kualitas kain.

Merica Butir

Bungkus beberapa butir merica dalam kain kasa atau tisu, lalu letakkan di sudut lemari tempat menyimpan batik. Aroma khas dari merica terbukti ampuh mengusir serangga dan ngengat yang sering merusak kain, sekaligus membantu menjaga batik tetap aman dan bebas dari bau apek.

Akar Wangi atau Cengkeh

Rempah-rempah seperti akar wangi dan cengkeh dapat dimanfaatkan sebagai pengharum alami sekaligus pelindung batik dari hama lemari. Aroma khas dari kedua bahan ini tidak hanya memberikan keharuman yang lembut dan tahan lama, tetapi juga efektif mengusir serangga tanpa merusak serat atau warna kain, sehingga batik tetap terjaga keindahannya meski disimpan dalam waktu lama.

Simpan Dalam Keadaan Kering

pastikan batik benar-benar kering sebelum dilipat. Simpan dalam pembungkus kain, kantong plastik berpori, atau kertas koran agar tidak lembap dan terhindar dari jamur. Dengan mengikuti cara-cara tradisional dan alami ini, Anda tidak hanya merawat sehelai pakaian, tetapi juga menjaga kelestarian sebuah warisan agung bangsa Indonesia. Batik Anda akan tetap indah, cerah, dan awet untuk dinikmati oleh generasi mendatang.

Dengan mengikuti cara-cara tradisional dan alami ini, Anda tidak hanya merawat sehelai pakaian, tetapi juga menjaga kelestarian sebuah warisan agung bangsa Indonesia. Batik Anda akan tetap indah, cerah, dan awet untuk dinikmati oleh generasi mendatang. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.