02 November 2025

Get In Touch

Zangi, Aplikasi Pesan yang Dipakai Ammar Zoni

ilustrasi
ilustrasi

SURABAYA (Lentera) - Artis Ammar Zoni diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, dengan memanfaatkan aplikasi Zangi. Aplikasi tersebut diduga menjadi sarana komunikasi dalam menjalankan aksinya.

Lantas, apa sebenarnya aplikasi Zangi itu?

Dikutip dari laman resminya pada Rabu (22/10/2025), Zangi merupakan aplikasi pesan instan yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat. Platform ini mengklaim menyediakan solusi komunikasi pribadi yang aman dan berkualitas tinggi bagi semua penggunanya.

Seperti layanan pesan digital lainnya, Zangi menegaskan tidak menyimpan ataupun membagikan data pribadi maupun pesan pengguna kepada pihak mana pun, karena sistemnya tidak memiliki akses terhadap isi pesan tersebut.

Zangi juga menyatakan tidak mengumpulkan maupun mengakses data pengguna, sehingga meminimalkan potensi penyusupan, pemantauan, atau adanya “celah belakang” (backdoor) yang dapat mengarah pada kebocoran informasi pribadi.

Melalui teknologi peer-to-peer (P2P), setiap panggilan dan pesan di Zangi dilakukan tanpa server perantara, melainkan melalui koneksi langsung yang bersifat terdesentralisasi.

Berbeda dengan aplikasi lain, Zangi menerapkan sistem enkripsi berlapis setara standar militer untuk menjaga kerahasiaan dan keaslian setiap panggilan serta pesan, bahkan saat digunakan di jaringan yang lemah atau berisiko tinggi.

Menurut keterangan Zangi, pengguna dapat melakukan panggilan berkualitas tinggi hingga tujuh menit dengan bandwidth satu megabita dan fitur Low Data Usage Mode untuk menghemat data. Aplikasi ini menawarkan panggilan audio dan video HD yang jernih tanpa iklan dan biaya langganan.

Pada dasarnya, aplikasi Zangi ditujukan bagi pengguna yang membutuhkan layanan pesan dan panggilan cepat serta aman, bahkan di jaringan lambat. Aplikasi ini dirancang dengan fokus pada keamanan, khususnya bagi jurnalis, aktivis, dan pengacara yang memerlukan komunikasi rahasia.

Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis oleh siapa pun tanpa pembelian dalam aplikasi. Zangi menggunakan koneksi internet pengguna—baik 4G, 3G, 2G, EDGE, maupun Wi-Fi—untuk mengirim pesan dan melakukan panggilan kepada keluarga atau teman.

Selama pengguna tidak melebihi batas kuota data yang ditetapkan operator, mereka tidak akan dikenakan biaya tambahan saat menggunakan Zangi. Platform ini juga menegaskan bahwa seluruh komunikasi pengguna, termasuk pesan dan panggilan, terlindungi secara aman.

Zangi menyebut menggunakan tiga lapisan enkripsi kuat, termasuk enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption), untuk melindungi seluruh konten dan metadata pengguna. Privasi pengguna juga dijamin karena perusahaan tidak menjual data analitik maupun informasi penggunaan kepada pihak mana pun.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memutus akses aplikasi dan situs Zangi karena belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Privat sesuai Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2020. Hingga kini, Zangi yang dikelola oleh Secret Phone Inc. belum memenuhi kewajiban pendaftaran meski layanannya masih dapat diakses di Indonesia.

“Kepatuhan ini penting untuk menjamin perlindungan bagi masyarakat pengguna layanan digital di Indonesia,” ujar Sabar dalam keterangan tertulis, Selasa (21/10/2025). 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.