Pembangunan Rumah Sakit Surabaya Selatan Terkendala Biaya, Pemkot Disarankan Gandeng Investor
SURABAYA (Lentera) -Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) di kawasan Surabaya Selatan yang semula dijadwalkan mulai 2026 menuai perhatian DPRD Kota Surabaya.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, dr. Michael Leksodimulyo, menilai keberadaan rumah sakit di wilayah tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, namun keterbatasan anggaran daerah menjadi kendala utama.
“Apakah dianggap rumah sakit itu perlu? Perlu. Tetapi dana yang disiapkan itu kurang,” kata dr. Michael, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, jika pemerintah kota (Pemkot) tetap memaksakan pembangunan rumah sakit dengan dana APBD, maka konsekuensinya cukup besar. Untuk itu, opsi yang kini dipertimbangkan adalah dengan menggandeng investor luar negeri.
“Kalau kita memaksakan Rumah Sakit Surabaya Selatan ini diteruskan, maka kebijakan yang keluar adalah mencari investor luar. Dan seperti yang kita lihat, kita dengar investor yang tertarik itu dari India,” ungkapnya.
Politisi dari Fraksi PSI ini menjelaskan, penggunaan dana pinjaman juga tidak memungkinkan karena masa balik modal (Break Even Point/BEP) untuk proyek rumah sakit tersebut bisa mencapai lebih dari 10 tahun. “Kalau 10 tahun ganti wali kota, nanti kasihan wali kota yang baru. Hal-hal semacam inilah yang jadi kendala,” jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan kebutuhan rumah sakit di kawasan Surabaya Selatan sangat mendesak. Pasalnya, warga di wilayah itu selama ini harus menempuh perjalanan cukup jauh untuk mendapatkan layanan medis ke Surabaya Timur maupun Surabaya Pusat.
“Apakah masyarakat Surabaya Selatan sangat membutuhkan? Amat sangat membutuhkan. Perjalanan ke Surabaya Timur apalagi ke Surabaya Pusat itu cukup lama, belum lagi keluarga yang menjaga. Jadi, itu sangat dibutuhkan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dr. Michael menyebutkan pada 2025 ini pemerintah masih dalam tahap kajian dan pembahasan kerja sama investasi. Investor juga tengah melakukan riset dan uji kelayakan, termasuk pembebasan lahan lapangan sepak bola yang akan dijadikan lokasi pembangunan rumah sakit.
“Sebenarnya tahun 2026 sudah mulai dibangun, karena tahun 2025 ini masih dalam kajian. Jadi, kalau ada investor yang mau, maka itu tidak akan mengganggu APBD dan bisa segera dibangun,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membangun rumah sakit (RS) baru di kawasan Surabaya Selatan. Namun, rencana tersebut dipastikan belum bisa direalisasikan pada tahun 2026 karena masih dalam tahap perencanaan dan penyesuaian anggaran.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan pembangunan RS di Surabaya Selatan masih menunggu pembahasan lebih lanjut dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026.
“Insyaallah kita lihat ya anggaran di tahun depan. Sebenarnya (pembangunannya) direncanakan tahun ini, tapi karena adanya pemotongan TKD yang cukup besar, maka kita harus menentukan prioritas-prioritas mana yang dikerjakan,” kata Eri, Selasa (21/10/2025).
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH




.jpg)
