SURABAYA (Lentera) — Rencana pengoperasian layanan transportasi publik TransJatim di wilayah Malang Raya dipastikan segera terwujud, Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim memastikan bahwa satu koridor bus TransJatim di kawasan tersebut siap beroperasi tahun ini dengan dukungan penuh dari anggaran Pemprov Jatim.
“Mudah-mudahan bisa launching tahun ini. Anggarannya sudah tersedia untuk satu koridor TransJatim Malang Raya,” ungkap Halim, Selasa (21/10/2025).
Halim menjelaskan, proyek TransJatim Malang Raya merupakan bagian dari pengembangan jaringan transportasi publik di Jawa Timur yang dirancang untuk menjangkau berbagai wilayah. Untuk tahap awal, hanya satu koridor yang akan dioperasikan terlebih dahulu sebelum dua koridor lainnya menyusul.
“Dari tiga koridor itu, satu akan segera jalan lebih dulu,” katanya.
Menurut politisi Partai Gerindra itu, kebutuhan anggaran untuk satu koridor TransJatim di Malang Raya diperkirakan antara Rp17 hingga Rp20 miliar, menyesuaikan dengan panjang rute dan jumlah armada yang akan dioperasikan.
“Rata-rata tiap koridor menggunakan sekitar 15 unit bus plus satu unit cadangan. Tujuh armada akan beroperasi ke satu arah, dan tujuh lainnya ke arah sebaliknya. Panjang rute sekitar 40 hingga 42 kilometer,” jelasnya.
Halim menegaskan, kehadiran TransJatim di Malang Raya tidak menemui hambatan berarti di lapangan. Isu penolakan dari sopir angkot disebutnya hanya merupakan miskomunikasi terkait keberadaan bus sekolah di Kota Malang.
“Ada persepsi bahwa anggaran bus sekolah seharusnya bisa dialokasikan untuk sopir angkot. Tapi setelah dijelaskan, semuanya bisa memahami. Saat ini koordinasi terus dilakukan oleh Dinas Perhubungan Jatim bersama anggota Komisi D dari dapil Malang Raya,” tutur Halim.
Ia menambahkan, masyarakat Malang Raya sudah lama menantikan layanan transportasi publik yang murah dan nyaman. TransJatim hadir dengan tarif Rp5.000 untuk masyarakat umum dan Rp2.500 bagi pelajar, mahasiswa, serta santri.
“Layanan ini bukan hanya soal tarif murah, tapi juga soal kepastian waktu, keamanan, dan kenyamanan. Ini bagian dari upaya menghadirkan layanan transportasi publik yang merata di seluruh Jawa Timur,” pungkasnya. (ADV)
Reporter: Pradhita/Editor: Ais
.jpg)
