16 October 2025

Get In Touch

Kolaborasi FOZ dan Unesa, Perkuat Gerakan Zakat Nasional

Penandatanganan MOA antara Unesa dengan Forum Zakat. (Amanah/Lentera)
Penandatanganan MOA antara Unesa dengan Forum Zakat. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera)— Forum Zakat (FOZ) Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), menggelar kegiatan Zakat Goes to Campus Chapter Unesa 2025, Rabu (15/10/2025) di Auditorium FEB Unesa.

Kegiatan yang mengusung tema “Peran Zakat Produktif dalam Membangun Generasi Mandiri dan Berdaya Guna” ini, bertujuan menghadirkan ruang diskusi, edukasi, serta kolaborasi antara kampus dan lembaga zakat dalam memperkuat gerakan zakat nasional.

Bendahara Umum FOZ Indonesia, Neny Suhaeni, mengatakan kegiatan Zakat Goes to Campus lahir dari semangat sederhana, untuk menghadirkan layanan zakat di tengah-tengah dunia pendidikan.

“Kami percaya bahwa kampus bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan empati, kepedulian, dan semangat berbagi,” kata Neny.

Melalui kegiatan ini, FOZ berupaya mempertemukan pemikiran civitas akademika dengan pengalaman lembaga zakat di lapangan. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat melahirkan gagasan baru, yang memperkuat tata kelola zakat di Indonesia.

“Kami ingin gerakan zakat hadir nyata di lingkungan kampus, dan menimbulkan dampak yang luas. Tahun ini kami menargetkan 3.000 peserta di seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia,” tambah Neny.

Neny menjelaskan, zakat merupakan bukti nyata solidaritas umat yang berperan penting dalam mengurangi kesenjangan sosial, memperkuat ekonomi masyarakat, serta membuka jalan menuju kemandirian.

“Ketika dikelola secara profesional, zakat tidak hanya membantu yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat pondasi keadilan dan kesejahteraan sosial bangsa. Kami meyakini pengelolaan zakat yang kolaboratif akan berperan besar dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Lewat kegiatan Zakat Goes to Campus ini, Neny berharap dapat menumbuhkan generasi muda yang sadar zakat, peduli terhadap keadilan sosial, serta berperan aktif dalam pembangunan ekonomi umat.

“Dengan semangat kolaborasi, kami ingin zakat bukan hanya menjadi ritual keagamaan, tapi gerakan sosial yang menumbuhkan kemandirian dan keberdayaan,” harap Neny.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, Sumber Daya, Umum, Kerja Sama, dan Teknologi Informasi FEB Unesa, Prof. Dr. Susanti, S.Pd., M.Si., menyampaikan zakat memiliki peran strategis, sebagai instrumen ekonomi sekaligus sosial.

“Zakat bukan hanya kewajiban spiritual, tetapi juga jembatan antara yang mampu dan yang membutuhkan, antara potensi dan pemberdayaan,” ucapnya.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi bukti bahwa kampus tidak hanya berfungsi sebagai tempat transfer ilmu, melainkan juga wahana untuk menumbuhkan kesadaran sosial dan spiritual mahasiswa.

“Di tengah tantangan ekonomi modern, semangat zakat mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati muncul saat kita berbagi. Karena itu, kami sangat mendukung gerakan zakat yang berorientasi pada pemberdayaan dan kemandirian umat,” tegasnya.

Prof. Susanti menilai, sinergi antara akademisi, pemerintah, dan lembaga zakat nasional perlu diperkuat agar pengelolaan zakat di Indonesia semakin profesional, transparan, dan berdampak nyata.

“Kami ingin kampus menjadi pusat gagasan yang membantu mewujudkan pengelolaan zakat yang produktif dan berkeadilan,” tutupnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.