16 October 2025

Get In Touch

Lagi, Dua Santri Asal Bangkalan Jadi Korban Ponpes Al Khoziny, Keponakan Bupati Belum Ditemukan

Jenazah Ach Haikal Fadil Alfatih saat hendak dibawa ke pemakaman (Kompas)
Jenazah Ach Haikal Fadil Alfatih saat hendak dibawa ke pemakaman (Kompas)

BANGKALAN (Lentera) -2 santri asal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menjadi korban musibah mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Hingga kini, salah satu korban yang merupakan keponakan Bupati Bangkalan belum ditemukan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, M Zainul Qomar mengatakan dua korban yakni Syamsul Arifin (18) asal Desa Tlagah, Kecamatan Galis dan Ach Haikal Fadil Alfatih (12) Dusun Timur Leke, Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang.

"Untuk jenazah asal Galis sudah dikebumikan tadi malam dan jenazah asal Labang, dikebumikan pagi ini," ujar Zainul, Senin (13/10/2025).

Ia mengatakan, keduanya berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim melalui tes Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan pemeriksaan medis. 

"Dua korban berhasil diidentifikasi kemarin dan tadi malam langsung dibawa pulang ke keluarga," imbuhnya.

Selain itu, hingga kini masih terdapat dua santri asal Bangkalan yang masih belum teridentifikasi. Dua santri tersebut yakni berasal dari Kecamatan Blega dan Kecamatan Geger.

"Dua yang masih belum ditemukan, salah satunya yaitu merupakan keponakan pak Bupati yang masih belum ditemukan hingga saat ini," pungkasnya.

Sebelumnya, terdapat 15 santri yang menjadi korban di Ponpes Al Khoziny asal Kabupaten Bangkalan yakni Alvan Ibrahimavic (14) asal Blega, dan Nuruddin (13) asal Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega. Selain itu, Ahmad Rijalul Haq (16) asal Kecamatan Tragah. Dua terakhir yang teridentitikasi adalah Moh Royhan Mustofa (17) warga Kecamatan Kamal, dan Sulaiman Hadi (15) asal Kecamatan Modung.

Selain itu yakni M Maulidy Hasany Kamil (16) dan M Azam Alby Alfa Himam (17) asal Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Moh Ubaidillah (17), warga Desa Karpote, Desa Blega dan Achmad Fathoni Abil Falaf (17), Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi serta Mohammad Anas Fahmi (15) asal Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal.

Tambahan lima korban lain yakni Imam Junaidi (16) asal Kecamatan Modung, Achmad Suwaifi (15) asal Kecamatan Blega dan M Haikal Ridwan (14) asal Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan dan Abdullah As Syadid (16) asal Desa Alas Kokon, Kecamatan Modung serta Moh Alfin Mutawaqqil Alallah (17) asal Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.

Dikutip Kompas, belasan santri asal Bangkalan tersebut diketahui ikut melaksanakan shalat ashar berjamaah di mushala Ponpes.

Namun, saat melaksanakan shalat, gedung tiga lantai itu ambruk dan menimpa tubuh para korban (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.