02 October 2025

Get In Touch

27 Siswa Keracunan, Anggota DPRD Minta Tindak Tegas Dapur MBG

MBG diduga penyebab 27 siswa keracunan
MBG diduga penyebab 27 siswa keracunan

PALANGKA RAYA (Lentera) – Kasus keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), ternyata tidak luput menyerang siswa di Kota Palangka Raya.

Menanggapi kasus ini, Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery, angkat bicara mengatakan terjadinya keracunan menjadi bukti lemahnya pengawasan terhadap proses penyediaan makanan. 

"Kami menuntut agar Pemerintah Kota dan aparat penegak hukum turun tangan melakukan investigasi untuk mencari tahu apa penyebab pastinya," papar Khemal, Selasa (30/9/2025).

Ia menegaskan, dapur penyedia makanan yang diduga menjadi sumber masalah harus segera diberikan sanksi tegas, bahkan harus diproses secara pidana.

Menurut Khemal, ini bukan merupakan kasus sepele, karena menyangkut keselamatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Ia meminta agar kejadian ini segera dievaluasi dan dapur penyedia makanan yang menyebabkan keracunan tersebut diberikan sanksi tegas, bukan hanya teguran.

"Jika terbukti dapur penyedia MBG yang lalai, selain kontraknya diputus, penyedia juga harus bertanggung jawab secara hukum," tegasnya.

Ia meminta agar aparat kepolisian tidak menyepelekan kasus ini meskipun jumlah korban yang dilaporkan berjumlah 27 siswa. Ini menyangkut kesehatan dan keselamatan siswa, jadi jumlah ini jangan dianggap kecil.

Kasus ini hendaknya dijadikan pelajaran penting guna memperketat standar penyediaan makanan bergizi bagi siswa. Jangan sampai kasus keracunan MBG terulang kembali.

"Sebagai catatan, penyedia makanan di sekolah harus benar-benar profesional dalam menjaga standar kebersihan, kualitas bahan pangan hingga proses pengolahan dan pengemasannya," ucapnya.

Sementara itu Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Bukit Tunggal, Kota Palangka Raya, Sujianto, mengakui jika dari sebanyak 405 siswa di sekolah tersebut, ada sebanyak 27 siswa yang mengalami keracunan setelah mengkonsumsi MBG beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan jika penyebab siswa keracunan diduga akibat saus yang sudah kedaluwarsa, namun hal ini masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang.

Pihaknya terus berupaya meyakinkan para siswa dan orang tua untuk tidak menolak atau takut mengkonsumsi MBG.

"Kami berharap apa yang menyebabkan para siswa keracunan bisa segera terungkap dan semoga tidak terjadi di sekolah lainnya," pungkasnya.

Reporter: Novita|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.