
KotaPalangka Raya berpotensi menjadi pesain Pulau Jawa. Kok bisa? Palangka –sebutanakrabnya, memililiki lahan yang sangat luas dan mempunyai masyarakat dengantingkat keharmonisan yang tinggi.
Sebagai politisikawakan, Sigit K. Yunianto meyakini, bahwa Kalimantan khususnyaKota Palangka Raya, bisa saja menjadi pesaing kuat Pulau Jawa. Karena saat iniKota Palangka Raya masih memiliki lahan-lahan kosong yang terbentang luas.Salah satu yang ingin diwujudkannya adalah membangun pemerintahan secaramandiri.
Sejak menjadi Ketua DPRD kota, ia ingin pemerintah kota (pemkot) menunjukkankemandiriannya di dalam penyelenggaran pemerintahan. Sebab, hingga detik inikantor walikota, DPRD bahkan beberapa kantor dinas Pemkot Palangka Raya, asettanahnya masih milik Pemprov Kalteng. Sedangkan pemkot sendiri hanya berhak untuk bangunannyasaja.
Hal Ini yang menjadi permasalahan dasar dari pemkot,segala sesuatu terus menerus muncul terkait masalah yang bekaitan dengan aset.
"Sekarang beberapa dinas sudah membangun sendiri diwilayah kawasan pemkot. Dan DPRD pun sudah membangun juga, saya berkeinginan pemkot segera ikut membangun kantor sendiri. Supaya kitaini mandiri. Karena aset bangunan setiap tahun itu turun. Tapi kalau aset tanahitu naik. Itu kalau di dalam neraca pasti ada dampaknya kalau bukan milikkita," tegas Sigit
Sigitmendesak pihak eksekutif segera mewujudkan pemerintahan mandiri. Menurutnyabanyak keuntungan yang bisa didapat, apabila sistem tersebut sudah benar-benarditerapkan.
"Jika sudah mandiri kita lebih mudah untuk me-managejalannya pemerintahan. Sekarang masih milik provinsi, Kalau tiba-tiba pemprovkirim surat, kantor yang ada di jalan tersebut akan dipergunakan, apa kita nggak kelabakan?" jelasnya.
Sebagaisalah satu calon Ibu Kota RI, Kota Palangka Raya memiliki banyak potensi SumberDaya Alam (SDA) yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi. Potensi SDA tersebutberasal dari sungai, tambang, hingga gas.
Berdasarkandata Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ada beberapa lokasi yang memilikipotensi pembangkit listrik. Ada juga cadangan batu baranya mencapai 5,6 jutaton yang dapat digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap ‘Mulut Tambang’.Sebaran lokasinya berada di daerah Pangkalan Bun, Tamiang Layang, dan MuaraTeweh.
Sementarauntuk cadangan gas alam, Kalimantan Tengah memiliki potensi hingga 31,9 mmboe(million barreal of equivalent) yang tersebar di Kabupaten Barito Utara, BaritoSelatan dan Kapuas.
SementaraWilayah Palangka Raya sendiri dikelilingi oleh 11 sungai besar di KalimantanTengah. Hal ini menyimpan potensi untuk dikembangkan menjadi Pembangkit ListrikTenaga Air. Tentu saja harus membangun beberapa bendungan sungai dan danau yangada di Kalimantan Tengah.
Berkaca darikontribusi Palangka Raya dan Provinsi Kalteng terhadap petumbuhan nasional, menurutSigit, seharusnya wilayahnya ini mendapatkan perhatian lebih. Ia mengaku sejak dulu hingga sekarang, baiksecara pribadi maupun atas nama instansi, berharap kepada pemerintah pusatuntuk lebih memperhatikan kembali pemerataan pembangunan.
"IrianJaya saja sekarang ada tol. Dan sekarang kami juga berkenginan kalau bisa yasama seperti itu. Sumatera pun juga kondisinya sama sudah ada kemajuan.Kalimantan juga harus begitu. Keinginan kami ada dua, yaitu membangun relkereta api dan jalur tol antar provinsi,” lanjutnya.
Mantan pengurus Kamar Dagang dan Industi (Kadin) Kota Palangka Raya ini menilai apabila sudah terbangun maka dampak akses ekonomi masyarakat akan berjalan secara signifikan. Dan dirinya meyakini, kota yang ia tinggali sekarang ini akan menjadi seperti layaknya kota-kota besar di Indonesia. Artikel terakhir dari dua tulisan ini sudah tayang di E-Paper Lentera Today edisi hari ini (Kamis, 27/8/2020) -Sur.