KASUS keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus terjadi. Bahkan, belakangan ini kasus itu kerap kali terdengar dan terjadi di berbagai daerah. Ternyata, berdasarkan data Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) seperti dilansir kompastv, Sabtu (27/9/2025), menyebutkan sudah ada 7.368 korban keracunan menu MBG per pukul 21.00 WIB Jumat (26/9/2025). CISDI mengatakan tidak menutup kemungkinan jumlah korban keracunan MBG lebih dari data laporan tersebut. Jumlah korban keracunan terbanyak terjadi di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 1.333 orang pelajar. Kemudian di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut juga ada sebanyak 657 orang mengalami gejala keracunan. Melihat banyaknya kasus keracunan menu MBG, Presiden RI, Prabowo Subianto, memandangnya sebagai masalah besar dan langsung turun tangan menggelar rapat darurat di Halim sesaat setelah tiba di Tanah Air, Sabtu (27/9/2025), setelah kunjungan ke luar negeri. Rapat itu melibatkan sejumlah menteri dan pejabat terkait untuk membahas evaluasi menyeluruh program MBG. Bahkan, Presiden memberikan intruksi khusus. Tak berhenti di situ, menindak lanjuti intruksi Presiden, pemerintah menggelar rapat koordinasi lintas Kementerian di Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Minggu (28/9/2025). Rapat dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan; Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi; Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi; dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq. Lantas langkah apa yang diambil pemerintah menyikapi maraknya keracunan menu MBG ini? BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lentera.co/upload/Epaper/29092025.pdf