
SURABAYA (Lentera) - Keragaman budaya Indonesia memang tiada tandingannya. Kekayaan yang dimiliki negeri ini seakan tidak pernah habis untuk dikaji. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, termasuk desa adat yang unik.
Untuk lebih mengenal keragaman budaya Indonesia, wisatawan dapat berkunjung ke desa-desa adat yang tersebar di berbagai daerah. Berikut beberapa desa adat di Indonesia yang memiliki keunikan dan layak menjadi tujuan wisata.
Kampung Naga, Tasikmalaya
Bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat adat Sunda khas Jawa Barat yang masih terjaga secara tradisional, dapat mengunjungi salah satu desa adat di Indonesia ini. Kampung Naga yang terletak di Tasikmalaya tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga menyuguhkan pemandangan asri nan hijau yang berpadu dengan rumah-rumah penduduk berarsitektur tradisional.
Kampung Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur
Kampung Wae Rebo layak masuk dalam daftar destinasi wisata kampung adat berikutnya. Kampung ini telah ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO. Sebagai warga Indonesia, tentu penting untuk mengenal dan mengunjungi kampung adat yang bernilai sejarah ini.
Meskipun terletak di Nusa Tenggara Timur, nenek moyang masyarakat Wae Rebo berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, yang dikenal dengan sebutan Empo Maro. Empo Maro bersama kerabatnya kemudian berlabuh di Flores dan menetap di Wae Rebo.
Beberapa hal yang membuat Kampung Wae Rebo unik dan patut untuk dikunjungi adalah kampung ini memiliki iklim sejuk karena terletak di ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut. Keunikannya semakin terlihat dari rumah adat berbentuk kerucut yang selalu berjumlah tetap, yakni tujuh bangunan. Selain menawarkan kebudayaan lokal yang masih terjaga, kawasan ini juga didukung oleh pesona alam yang memukau. Kehangatan warganya yang ramah, yang telah hidup dan bertahan selama 19 generasi, membuat kampung ini semakin istimewa.
Tidak mengherankan apabila keunikan kampung adat ini mampu menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Desa Adat Suku Baduy, Banten
Di Pulau Jawa terdapat salah satu desa adat di Indonesia yang cukup terkenal, yaitu Desa Adat Suku Baduy di Banten.
Suku Baduy terbagi menjadi dua kelompok, yakni Baduy Dalam dan Baduy Luar. Untuk mencapai Desa Baduy Dalam, pengunjung perlu menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama kurang lebih lima jam melalui medan yang cukup menanjak.
Urang Kanekes atau masyarakat Suku Baduy juga sangat memegang penuh kepercayaan leluhur. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat mengunjungi desa adat Indonesia satu ini, seperti di kawasan ini berlaku beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh setiap pengunjung. Wisatawan dilarang memotret tanpa izin, mengambil hasil alam secara sembarangan, serta menggunakan sabun, sampo, maupun pasta gigi yang dapat mencemari lingkungan. Aturan tersebut diberlakukan demi menjaga kesakralan tempat sekaligus melestarikan kelestarian alam di sekitarnya.
Apabila berkunjung ke desa adat ini, pengunjung diharapkan senantiasa menaati aturan yang berlaku sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat setempat.
Desa Adat Sijunjung, Sumatera Barat
Apabila tertarik mempelajari budaya Sumatera Barat, berkunjung ke Desa Adat Sijunjung dapat menjadi pilihan yang tepat. Lokasi kampung adat ini berada sekitar 120 kilometer dari pusat Kota Padang.
Desa Adat Sijunjung dihuni oleh enam suku berbeda, namun seluruh suku tersebut memiliki rumah adat dengan bentuk serupa. Di kawasan perkampungan adat ini terdapat 76 rumah yang mengusung arsitektur khas Minangkabau. Keunikannya, jumlah rumah di desa adat ini selalu tetap, seakan-akan kawasan tersebut tidak mengalami pertumbuhan ekonomi. Bahkan, jumlah tersebut bertahan sejak tahun 1950-an hingga saat ini.
Desa Sade, Lombok
Kurang lengkap rasanya berkunjung ke Pulau Lombok tanpa menyempatkan diri berwisata ke Desa Adat Sade. Meskipun lokasinya berada di tepi jalan raya dan telah tersentuh teknologi modern, masyarakat setempat tetap mempertahankan budaya leluhur.
Salah satu tradisi yang masih dijaga adalah kebiasaan “menculik” calon pengantin perempuan sebelum pernikahan. Seorang perempuan di desa ini baru dapat menikah dan dianggap dewasa apabila telah mampu menenun kainnya sendiri.
Rumah-rumah di desa adat ini tampak sederhana dengan atap yang terbuat dari daun kering. Menariknya, ketika memasuki rumah, pengunjung akan mendapati bahwa lantai bangunan tersebut dibuat menggunakan campuran kotoran sapi.
Desa Kete Kesu, Sulawesi Selatan
Desa adat di Indonesia selanjutnya terletak di Tana Toraja dan menyimpan peninggalan leluhur yang telah ada sejak lebih dari 500 tahun lalu. Bagi Anda yang ingin mempelajari lebih dalam mengenai kebudayaan Toraja, Desa Kete Kesu layak masuk ke dalam daftar tujuan wisata desa adat yang dikunjungi.
Berbeda dengan prosesi pemakaman pada umumnya, jenazah di desa adat ini ditempatkan di sebuah pemakaman berbentuk goa batu. Pemakaman tradisional tersebut dipenuhi tulang belulang warga yang telah meninggal, lengkap dengan peti mati berukir khas Toraja.
Keunikan Desa Kete Kesu juga tercermin dari rumah adat masyarakatnya yang disebut Tongkonan. Atap rumah ini berbentuk memanjang menyerupai perahu, dengan hiasan tanduk kerbau yang melambangkan status sosial pemilik rumah. Semakin banyak tanduk kerbau yang dipasang, semakin tinggi pula status sosialnya, mengingat kerbau di daerah tersebut bernilai sangat tinggi dan dianggap sebagai hewan sakral.
Desa Wisata Setulang, Kalimantan Utara
Desa adat di Indonesia ini merupakan salah satu “hidden gem” yang menyuguhkan pesona alam dan budaya yang menakjubkan. Terletak di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, kampung ini dikelilingi bentang alam yang memukau, mulai dari Hutan Desa Tana’ Ulen hingga air terjun dan sungai yang berada di sekitarnya.
Salah satu keunikan yang menonjol dari desa adat ini adalah keberadaan balai pertemuan. Balai tersebut sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai acara kesenian. Keindahannya semakin terasa dengan motif-motif rumit yang menghiasi bangunan, mulai dari unsur ranting, daun, hingga hewan, yang dirangkai menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Sepulang dari desa adat ini, Anda pasti akan mendapatkan banyak pelajaran berharga. Mulai dari tradisi setempat yang menjunjung tinggi penghormatan terhadap alam, keramahan serta kebijaksanaan masyarakatnya, hingga kenangan indah akan pesona alam yang tiada duanya.
Kampung Tablanusu, Papua
Biasanya kampung nelayan terletak di pesisir pantai berpasir, namun Kampung Tablanusu justru memiliki keunikan tersendiri. Masyarakat di kawasan ini menetap di wilayah yang didominasi oleh batu koral berwarna hitam.
Batu koral yang dipijak menghasilkan bunyi khas menyerupai suara tangisan, sehingga desa adat di Indonesia ini sering dijuluki sebagai Kampung Batu Menangis. Julukan tersebut menambah daya tarik dan keunikan kampung ini di mata wisatawan.
Selain itu, batu-batu koral tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai pijat refleksi alami. Pengunjung dapat memancing, berenang, sekaligus menikmati keindahan pantai Kampung Tablanusu yang eksotis, menjadikannya destinasi yang cocok bagi pecinta suasana laut yang menawan.
Desa Trunyan, Bali
Desa adat di Indonesia yang terletak di Kecamatan Kintamani, Bali, ini telah mendunia karena kemistisannya. Desa Trunyan memiliki tradisi pemakaman yang unik dan berbeda dari kebiasaan pada umumnya.
Di desa adat ini, jenazah tidak dikuburkan, melainkan diletakkan di bawah pohon Taru Menyan hingga akhirnya menyatu dengan tanah. Menariknya, jenazah yang diletakkan di atas tanah tersebut tidak menimbulkan bau busuk, melainkan menghasilkan aroma harum.
Aroma wangi tersebut diyakini berasal dari pohon Taru Menyan yang dipercaya mampu menyerap bau busuk mayat. Pohon inilah yang kemudian diyakini sebagai asal usul nama Desa Trunyan. Di balik prosesi pemakamannya yang sarat nuansa mistis, Desa Trunyan juga menawarkan pesona alam yang menawan, salah satunya keindahan Danau Batur yang terletak tidak jauh dari kawasan desa adat ini.
Desa Adat Praijing
Berlokasi di Pulau Sumba, Desa Adat Praijing merupakan salah satu perkampungan adat di Indonesia yang patut dikunjungi ketika berlibur ke Sumba. Kawasan ini masih memegang erat nilai-nilai luhur warisan nenek moyang yang terus dijaga oleh para penduduknya.
Selain dapat mengenal dan menyaksikan lebih dekat kebudayaan lokal, daya tarik lain dari desa adat ini terletak pada keindahan arsitektur tradisionalnya. Bangunan-bangunan khas yang berpadu harmonis dengan alam sekitar menjadikan Desa Adat Praijing semakin memikat untuk dikunjungi.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber