
MALANG (Lentera) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang berencana menambah item sepatu dalam paket seragam gratis di tahun depan. Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menyebut pengadaan sepatu diperkirakan membutuhkan anggaran tambahan hingga Rp3 miliar.
"Ya, sepatu itu kan macam-macam ya, dari segi mutu dan sebagainya. Jadi paling sekitar di antara Rp2 sampai Rp3 miliar. Kalau memang itu bisa dan dananya dari APBD mencukupi, ya bagus," ujar Suwarjana, dikutip pada Minggu (14/9/2025).
Suwarjana mengaku, wacana penambahan item sepatu ini muncul karena masih banyak orang tua siswa yang mengeluhkan sulit membeli sepatu hitam sesuai aturan sekolah.
Sebagian orang tua, menurutnya, juga menyebut harga sepatu yang tidak murah menjadi salah satu faktor yang menambah beban biaya pendidikan bagi masyarakat.
"Iya, jadi wacana ini muncul karena ternyata masih banyak masyarakat kita yang kesulitan membeli sepatu hitam sesuai aturan sekolah, terlebih dengan harga yang semakin mahal," katanya.
Meski demikian, Suwarjana menegaskan pengadaan sepatu dalam program seragam gratis belum bisa direalisasikan pada tahun 2025 ini. Hal ini karena alokasi anggaran di Disdikbud Kota Malang pada tahun tersebut sudah terplot untuk program yang berjalan.
Namun Suwarjana memastikan, pihaknya tetap akan melakukan pengajuan anggaran di APBD 2026. Perhitungan kebutuhan dana akan dilakukan baik melalui internal Pemkot Malang maupun bersama DPRD Kota Malang.
"Pengajuannya tetap kami lakukan. Tetap kami hitung-hitung estimasinya butuh berapa, baik melalui perhitungan internal Pemkot maupun sinergi bersama DPRD Kota Malang. Nanti kami ajukan," jelasnya.
Sementara itu diketahui, untuk tahun ajaran 2025/2026, Pemkot Malang telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp6 miliar untuk program seragam gratis. Program ini menyasar 16.500 siswa baru SD dan SMP negeri, terdiri dari 7.500 siswa kelas 1 SD negeri dan 9.000 siswa kelas 1 SMP negeri.
Meskipun seragam gratis pada tahun 2025 ini difokuskan untuk siswa baru di sekolah negeri. Namun, sekolah swasta juga diberikan peluang untuk mengajukan bantuan jika ada siswa yang dinilai tidak mampu membeli seragam baru.
Dalam hal ini, Suwarjana menyebut mulai tahun 2026 mendatang, pelaksanaan program seragam gratis akan diperluas dengan menyertakan siswa baru di sekolah swasta.
"Memang sekolah swasta pun juga butuh. Jadi di 2026 nanti formulasi kami akan mengikutkan swasta untuk gratis juga," kata Suwarjana.
Jika siswa baru sekolah swasta ikut mendapatka program seragam gratis, maka anggaran diperkirakan akan bertambah sekitar Rp2 miliar. "Nah kalau siswa baru di sekolah swasta juga diikutkan dalam program seragam gratis, perkiraan saya untuk sementara, ya, kita nambah sekitar Rp2 miliar. Jadi total sekitar Rp8 miliar," tambahnya.
Suwarjana juga memastikan, jenis seragam yang dibagikan masih akan sama seperti tahun sebelumnya, yakni dalam bentuk kain satu stel seragam merah putih, biru putih, dan pramuka.
Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati