14 August 2025

Get In Touch

Musda XI Golkar Surabaya, Pidato Terakhir Arif Fathoni Pesan Jaga Persatuan dan Target Politik 2029

Musyawarah daerah XI DPD Partai Golkar Surabaya. (Amanah/Lentera)
Musyawarah daerah XI DPD Partai Golkar Surabaya. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya periode 2020–2025, Arif Fathoni menyampaikan pidato terakhirnya pada Musyawarah Daerah (Musda) XI Golkar Surabaya yang digelar, Selasa (12/8/2025). 

Dalam kesempatan itu, Fathoni menegaskan pentingnya persatuan, konsolidasi, dan militansi kader untuk memenangkan hati masyarakat, sekaligus menggariskan arah politik partai menuju Pemilu 2029.

Fathoni mengapresiasi DPD Partai Golkar Jawa Timur yang menetapkan Musda ke-11 bertepatan dengan bulan Agustus, bulan yang dianggap sakral bagi perjalanan bangsa. 

“Kami berharap pelaksanaan musda ini memunculkan spirit gotong royong, persatuan, dan kesetiakawanan sosial, yang menjadi landasan fundamental kemenangan partai,” ujarnya.

Ia mengingatkan, bahwa sejarah pernah mencatat beratnya masa dualisme kepemimpinan yang membuat partai tidak bergerak optimal.

"Untuk itu, kita perlu menjaga persatuan demi meraih kemenangan di Pemilu Presiden, Legislatif, dan Pilkada 2029," pesannya.

Wakil Ketua DPRD Surabaya ini, juga menyoroti potensi penambahan jumlah kursi DPRD Surabaya dari 50 menjadi 55 seiring jumlah penduduk yang kini di atas 3 juta jiwa. Pemekaran daerah pemilihan (dapil), menurutnya, menjadi peluang bagi kader Golkar untuk berkiprah lebih banyak di legislatif.

“Semakin banyak dapil, semakin besar kesempatan rakyat memberi mandat kepada kader Golkar untuk berkarya di DPRD,” tambahnya.

Fathoni juga menegaskan komitmen Golkar Surabaya, untuk mendukung Wali Kota Eri Cahyadi yang diusung pada Pilkada 2024 lalu. Dukungan ini, katanya, bukan semata-mata politik praktis, melainkan dorongan agar kebijakan pemerintah kota benar-benar berpihak pada kesejahteraan rakyat.

“Golkar tidak pernah mengharapkan apa-apa. Kami hanya ingin wali kota yang kami dukung bekerja sebaik-baiknya. Itu akan menjadi tabungan amal jariah kita semua,” tegasnya.

Ia juga memuji kemampuan Eri membangun komunikasi dengan semua partai politik di Surabaya. 

“Sebelum kebijakan diumumkan, semua ketua partai diajak bicara dulu. Itulah esensi politik pangku, mencairkan komunikasi dan menghindari gesekan,” ucap Fathoni.

Menutup pidato, Fathoni mengucapkan terima kasih kepada para senior yang telah membimbingnya di Golkar sejak 2010, termasuk Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Adies Kadir, dan para pengurus DPD Golkar Jawa Timur. 

“Terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Semoga Golkar Surabaya semakin mantap, semakin yakin, dan terus memenangkan hati rakyat,” pungkasnya.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.