
JAKARTA (Lentera) - Kantor Staf Presiden (KSP) mengatakan harga telur ayam saat ini bersatus waspada.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian dan Pangan, Edy Priyono menjelaskan, status itu diberikan karena kenaikan harga telur ayam telah melampaui harga acuan penjualan (HAP) Rp 30.000/kg. Dalam catatannya harga komoditas itu kini Rp 32.800/kg, atau telah naik hampir 10% dari HAP.
"Kecendrungan naik dalam data pemantauan kami harganya sudah di atas harga acuan. Meskipun jaraknya tidak terlalu besar, tetapi hampir 10%. (Kenaikan di atas) 10% adalah di KSP batas aman atau tidak. Harganya sudah 10% di atas, kami masukan dalam kategori tidak aman," kata dia dalam rapat inflasi yang disiarkan melalui YouTube Kemendagri RI, Senin (11/8/2025).
Edy mengatakan, kenaikan harga telur ayam ini dipengaruhi dengan harga jagung yang tercatat juga naik. Catatan KSP, harga jagung pada peternak telah mencapai Rp 6.000/kg. Sementara Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung ditetapkan Rp 5.800/kg.
"Minggu lalu kami mendapatkan informasi dari peternak ayam, peternak skala kecil peternak rakyat menyatakan harga jagung di atas Rp 6.000/kg, teruatam di tingkat peternak rata-rata nasional Rp 6.000/kg. Kenaikan bulanannya sekitar 2%," jelasnya.
KSP mencatat sebenarnya tidak semua daerah mengalami kenaikan harga telur ayam. Harga telur ayam di sejumlah daerah ada yang di bawah HAP.
10 Daerah dengan Harga Telur Ayam Termahal
1. Kab. Mamberamo Tengah - Rp 100.000/kg
2. Kab. Puncak Jaya - Rp 95.000/kg
3. Kab. Intan Jaya - Rp 80.000/kg
4. Kab. Mappi - Rp 70.000/kg
5. Kab. Puncak - Rp 68.900/kg
6. Kab. Tolikara - Rp 65.000/kg
7. Kab. Malaka - Rp 60.667/kg
8. Kab. Jayawijaya - Rp 60.000/kg
9. Kab. Merauke - Rp 56.000/kg
10. Kab. Boven Digoel - Rp 55.000/kg
Editor:Widyawati/berbagai sumber