21 April 2025

Get In Touch

Atasi Dampak Pandemi Covid-19, Walikota Mojokerto Beri Pelatihan UMKM

Atasi Dampak Pandemi Covid-19, Walikota Mojokerto Beri Pelatihan UMKM

Mojokerto - Walikota Mojokerto menggelar berbagai pelatihan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini sebagai upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Hal ini juga dalam rangka mendukung Kebijakan Keuangan untuk penanganan Pandemi Covid-19, melalui Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita melalui OPD-OPD di Pemkot Mojokerto menerapkan berbagai kebijakan untuk memulihkan perekonomian. Selain gencar melakukan budidaya pertanian organik, upaya lain untuk membangkitkan perekonomian selama masa pandemi Covid-19, Walikota Mojokerto juga menggelar berbagai pelatihan untuk warga Kota Mojokerto, salah satunya adalah pelatihan pembuatan Frozen Food bagi pelaku usaha mikro yang dibuka langsung oleh Ning Ita di gedung ruang pertemuan GMSC, Senin (24/8/2020) siang.

Plt. Kepala Diskominaker Kota Mojokerto, Hariyanto menyatakan bahwa tujuan pelatihan pembuatan Frozen Food adalah untuk meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia pelaku usaha mikro dalam usaha yang mandiri dan berdaya saing. Selain itu, juga untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan bagi pelaku usaha mikro serta mendukung pertumbuhan perekonomian nasional dan daerah.

"Pelatihan frozen ini banyak diminati warga Kota Mojokerto. Namun terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan, maka pelatihan ini dibatasi hanya untuk 60 orang yang terbagi menjadi 2 gelombang. Gelombang I dilaksanakan pada 24 s/d 26 Agustus 2020 dan gelombang II dilaksanakan pada 27 s/d 29 Agustus 2020," jelas Hariyanto.

Dalam pengarahanya, Ning Ita menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya sebuah program yang selesai setelah pelatihan, melainkan akan terus berkelanjutan hingga pemasaran dan menjadi salah satu solusi dampak Covid-19. Pelatihan yang digelar pada masa pandemi ini bisa menjadi solusi bagi para pelaku usaha mikro.

"Kami berupaya semaksimal mungkin dampak Covid bisa kita atasi secara sinergis. Dalam pelatihan yang mayoritas perempuan tersebut bahwa para pelaku usaha mikro adalah tulang punggung perekonomian nasional dan memegang peranan penting dalam ekonomi kerakyatan. Kita upayakan pelaku udaha mikro dan karyawan yang ter PHK kita berikan stimulan untuk bisa tetap bertahan, bangkit melakukan inovasi yang memenuhi kebutuhan keluarga setiap bulannya," ungkap Ning Ita.

Masih kata Ning Ita, meskipun pemerintah sudah mengeluarkan Bansos, kita sadar Bansos tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Untuk itu tetap harus berinovasi dan salah satu sektor yang terdampak namun masih tetap dibutuhkan adalah bidang makanan. Para peserta agar selain memahami proses produksi juga harus mampu memanfaatkan berbagai media yang ada untuk memasarkan produk. Dalam era industri 4.0, Pemkot telah menyiapkan platform untuk melakukan transaksi tanpa harus bertemu muka antara penjual dan pembeli serta untuk memutus mata rantai Covid-19.

Sementara itu, para peserta menilai bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, sebagaimana diungkapkan  oleh Eni warga Lingkungan Purwotengah.

"Saya berterima kasih kepada Ning Ita, karena dengan pelatihan ini saya memiliki wacana baru untuk usaha saya. Semoga bisa untuk memperbaiki ekonomi dan tambahan pemasukan di masa pandemi ini. Tentunya setelah pelatihan ini, kita tetap diberi pendampingan untuk memasarkan produk dan tentunya peralatan untuk menyimpan hasil produksi," ujar Eni.

Dalam kesempatan yang sama, Heni Stefani warga Miji juga menyampaikan bahwa adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan skill saya dan para pelaku UMKN dibidang kuliner.

"Saya tidak keberatan untuk berbagi ilmu kepada teman atau kerabat yang tidak berkesempatan untuk ikut pelatihan kali ini, karena memang peserta sangat terbatas," ungkap Heni.

Selain pelatihan pembuatan frozen food yang menghadirkan narasumber dari PT. Mulia Inti Pangan, Semarang dan PT. Ensterna, melalui Diskouminaker Pemerintah Kota Mojokerto juga akan mengadakan pelatihan pelaksanaan RAT bagi koperasi, pelatihan akuntansi dasar, pelatihan pembuatan kudapan tradisional, pelatihan aneka camilan kekinian dan pelatihan pembuatan aneka rasa telur asin. Disperindag Pemerintah Kota Mojokerto selanjutnya juga akan mengadakan pelatihan membatik dengan teknik shibori, pelatihan ecoprint dan pelatihan leathercraft yang rencananya akan digelar bulan September mendatang. Sementara itu, dari Disporabudpar Kota Mojokerto akan menggelar pelatihan tata kelola destinasi pariwisata dan pelatihan pemandu wisata ekowisata/bahari. (Joe) 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.