26 July 2025

Get In Touch

12 Orang Tewas Akibat Serangan Kamboja di Thailand, Ketua ASEAN Desak Negosiasi

Kerua ASEAN sekaligus Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Kerua ASEAN sekaligus Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

BANGKOK (Lentera)-Otoritas Thailand melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan militer Kamboja dalam bentrokan terbaru di area perbatasan bertambah menjadi sedikitnya 12 orang. Sebagian besar korban tewas merupakan warga sipil, dengan hanya satu korban diidentifikasi sebagai tentara Thailand.

Malaysia sebagai Ketua ASEAN menyampaikan kekhawatirannya. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, meminta dilakukan negosiasi.

"Situasinya mengkhawatirkan. Mereka anggota kunci ASEAN dan negara tetangga dekat Malaysia," kata Anwar, dikutip New Straits Times.

Ia juga mengatakan akan menghubungi Perdana Menteri sementara Thailand dan PM Kamboja Hun Manet hari ini atau malam waktu setempat.

"Paling tidak, kami berharap mereka mundur dan mencoba bernegosiasi," kata Anwar dalam rilis resmi.

Lebih lanjut, PM Malaysia itu menerangkan upaya sudah dilakukan dan dia meyakini perdamaian adalah satu-satunya jalan menyelesaikan konflik.

Perang Thailand dan Kamboja pecah pada pagi ini. Mereka saling menuding dan menyalahkan.Thailand menuduh Kamboja sengaja menerbangkan drone ke wilayah mereka, kemudian meluncurkan tembakan menggunakan roket ke desa-desa di sepanjang Distrik Phanom Dong Rak, Surin.

Pejabat Thailand lalu meminta komunitas dan organisasi internasional mengecam tindakan kekerasan militer Kamboja.

Sementara itu, Kamboja mengeklaim Thailand lah yang memulai serangan. Perdana Menteri Hun Manet juga telah mengirimkan surat ke Dewan Keamanan PBB, untuk menggelar rapat darurat soal perang ini. 

Sejauh ini perang militer kedua negara telah menyebabkan 12 orang tewas, sejumlah orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 40 ribu warga dievakuasi. 

Update jumlah korban tewas di Thailand ini, seperti dilansir Reuters dan The Guardian, Kamis (24/7/2025), disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Thailand, Somsak Thepsuthin, dalam pernyataan terbaru.

Somsak melaporkan sejauh ini 12 orang dikonfirmasi tewas akibat serangan artileri dan roket yang ditembakkan pasukan Kamboja di area perbatasan. Para korban tewas itu terdiri atas 11 warga sipil dan satu tentara. Seorang anak termasuk di antara warga sipil yang tewas.

Ditambahkan Somsak bahwa sebanyak 24 warga sipil dan tujuh personel militer mengalami luka-luka.

Dari jumlah korban tewas itu, otoritas Thailand menyebut enam korban sipil di antaranya tewas di dekat sebuah pom bensin di distrik Kantharalak, Provinsi Sisaket, yang dihantam serangan. Sekitar 10 warga sipil lainnya mengalami luka-luka di area yang sama.

Dua korban sipil lainnya, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun, tewas akibat serangan di distrik Kap Choeng, Provinsi Surin. Dua warga sipil lainnya luka-luka dalam serangan yang sama.

Serangan-serangan lainnya menghantam area distrik Nam Yuen di Provinsi Ubon Ratchathan dan menghantam distrik Ban Kruad di Provinsi Buriram.

"Militer Thailand mengecam Kamboja karena menggunakan senjata untuk menyerang warga sipil di Thailand. Thailand siap melindungi kedaulatan dan rakyat kami dari tindakan tidak manusiawi," demikian pernyataan militer Thailand.

Editor:Widyawati/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.