03 August 2025

Get In Touch

Bentrok Pengajian Habib Rizieq di Pemalang: 4 Polisi dan 11 Anggota Ormas Terluka

Acara pengajian Rizieq Syihab di Desa Pegundan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7/2025). (Dok. Polres)
Acara pengajian Rizieq Syihab di Desa Pegundan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7/2025). (Dok. Polres)

PEMALANG (Lentera)- Kepolisian mencatat setidaknya ada 15 orang yang terluka dalam bentrok di acara pengajian Muhammad Rizieq Syihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025).

Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo mengatakan mereka yang terluka adalah 4 polisi dan 11 anggota organisasi masyarakat (ormas). Terdiri dari 9 orang dari Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan 2 anggota Front Persatuan Islam (FPI).

“Bupati Pemalang akan memfasilitasi biaya pengobatan terhadap korban yang dirawat di rumah sakit,” ujar Eko dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).

Ia menyebut, kepolisian telah menerjunkan 675 personel gabungan dari TNI, Polri, dan unsur terkait untuk mengamankan pengajian Safari Dakwah Rizieq tersebut.

“Sebelumnya kami menggelar Rapat Koordinasi Cipta Kondisi pada Rabu, 16 Juli 2025, di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang. Rapat ini dihadiri oleh perwakilan Pemda, Kodim 0711, Polres Pemalang, serta unsur ormas FPI dan PWI-LS,” jelasnya.

Dari pertemuan tersebut, disepakati surat pernyataan bersama agar pengajian digelar dengan aman. Selain itu, tidak melanggar ketertiban umum maupun peraturan perundang-undangan.

Kemudian, disepakati pula untuk tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, isi ceramah tidak bersifat provokatif, serta semua pihak menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan.

Namun, bentrokan justru pecah pada pukul 23.00 hingga 23.30 WIB, berjarak sekitar 50 meter dari panggung utama. Meski demikian, pengajian tetap berlangsung dengan lancar hingga pukul 01.00 WIB.

“Kami berupaya maksimal mengamankan jalannya kegiatan sejak awal hingga selesai. Setelah kejadian tersebut, kami langsung melakukan evakuasi,” ungkap Eko.

Ia pun meminta kedua kelompok untuk menahan diri agar tidak terjadi konflik susulan. Ia berharap masyarakat turut menjaga keamanan wilayahnya.

“Kami minta agar para pimpinan kelompok, baik PWI-LS maupun FPI, memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan, jangan sampai ada korban susulan. Mari bersama-sama jaga keamanan wilayah,” kata Eko.

Editor:Widyawati/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.