23 July 2025

Get In Touch

Achmad Hidayat Nyaris Bakar Diri, Pengamat Unesa: Cermin Konflik Akut di Internal PDIP

Achmad Hidayat saat diamankan usai berusaha membakar dirinya. (Amanah/Lentera)
Achmad Hidayat saat diamankan usai berusaha membakar dirinya. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Tokoh muda PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya, Achmad Hidayat, nyaris membakar dirinya sendiri di depan kantor DPC PDIP Surabaya, Jumat (18/7/2025).  Menanggapi aksi tersebut, pengamat politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Ken Bimo Sultoni, sebagai potret gamblang dari konflik internal partai yang kian akut.

Menurut Bimo, ancaman bunuh diri tersebut merupakan bentuk dari dinamika politik yang tidak sehat, terutama dalam konteks kompetisi antar kader. "Fenomena Achmad yang mengancam bunuh diri karena konflik di internal DPC bukan lagi bagian dari dinamika politik yang sehat," ucap Bimo ketika dikonfirmasi, Sabtu (19/7/2025).

Bimo menyebut, aksi Achmad mencerminkan krisis kepercayaan serta konflik personal yang mendalam di tubuh PDIP Surabaya. Jika benar tindakan itu didorong oleh tekanan, ancaman, atau rekayasa laporan, maka situasinya patut menjadi perhatian serius.

"Ini sudah mengarah kepada krisis kepercayaan dan konflik personal yang cukup akut, jika memang benar ada ancaman, tekanan, hingga laporan-laporan rekayasa yang digunakan sebagai alat politik internal," jelasnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Achmad Hidayat datang ke kantor DPC PDIP Surabaya mengenakan kemeja merah partai, bersarung, dan memakai kopiah, pada Jumat (18/7/2025) pukul 13.35 WIB. 

Di tangannya terdapat tiga botol spirtus ukuran 1,5 liter dan sebilah keris. Begitu turun dari mobil, ia langsung menyiramkan spirtus ke tubuhnya.

Namun, sebelum sempat menyalakan korek api, Satgas PDIP dan sejumlah aparat kepolisian berpakaian langsung mengamankannya. Saat diamankan, Achmad sempat berteriak lantang, 

“Ojok wedi mbek Armuji, enggak ngara wani de’e (Jangan takut sama Armuji, enggak bakal berani dia),” teriak Achmad sembari berontak. (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.