
SURABAYA (Lentera) – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni menekankan pentingnya peran Majelis Ilmu, yang memiliki peran strategis dalam pembentukan Kampung Madani.
Hal ini dituturkan Anggota DPRD yang akrab disapa Mas Toni ini, pentingnya menjadikan majelis ilmu sebagai fondasi peradaban kota. Menurutnya, kemajuan kota tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur semata, tetapi juga dari kualitas karakter masyarakatnya.
“Majelis ilmu seperti ini adalah pondasi bagi lahirnya peradaban kota yang unggul. Ia menumbuhkan akhlak, memperkuat ukhuwah, dan menumbuhkan empati sosial di tengah hiruk-pikuk kehidupan urban,” ucap Mas Toni, Senin (7/7/2025).
Ia menuturkan, kegiatan keagamaan yang tumbuh di lingkungan kampung memiliki peran strategis dalam membentuk Kampung Madani, yakni sebuah konsep kampung yang religius, inklusif, dan berdaya saing secara sosial dan ekonomi.
“Kampung Madani harus dibangun dari akar rumput, dari pengajian, dari musala, dari gotong royong warga. Di sanalah pendidikan karakter dan spiritualitas tumbuh secara otentik,” tuturnya.
Politisi dari Fraksi Golkar ini juga mengingatkan, pembangunan fisik kota harus diiringi dengan pembangunan spiritual dan batin masyarakat. Ia mendorong pemerintah dan para tokoh masyarakat untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi kegiatan-kegiatan keagamaan yang mencerahkan dan menyatukan.
“Tak mungkin kota bisa maju tanpa akhlak. Tapi jika pembangunan disertai dengan tumbuhnya spiritualitas, maka Surabaya akan menjadi kota yang tidak hanya modern, tapi juga bermartabat,” tambahnya.
Tak lupa, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menghidupkan kampung dengan ilmu, jman dan gotong royong.
“Mari terus hidupkan kampung kita dengan ilmu, iman, dan kebersamaan. Karena dari kampunglah peradaban kota dimulai,” tutupnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais