05 July 2025

Get In Touch

Mendikdasmen Harap Balai Bahasa Bengkulu Tingkatkan Layanan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu'ti usai meresmikan gedung Balai Bahasa Bengkulu. Kamis (27/2/2025) (ANTARA)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Abdul Mu'ti usai meresmikan gedung Balai Bahasa Bengkulu. Kamis (27/2/2025) (ANTARA)

KOTA BENGKULU (Lentera) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu'ti, berharap peresmian gedung Balai Bahasa Bengkulu dapat memperkuat upaya pelayanan serta pengembangan bahasa Indonesia, terutama dalam pelestarian dan pemajuan bahasa daerah.

"Pertama kami menyampaikan selamat kepada Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Khususnya Kantor Bahasa Bengkulu. Ini gedung yang sangat representatif untuk berbagai kegiatan, baik pertemuan maupun pelatihan yang berkaitan dengan pengembangan bahasa Indonesia, bahasa daerah dan lainnya," ujar dia di Kota Bengkulu, Kamis (27/6/2025).

Ia menyebutkan, dengan adanya gedung baru tersebut, Balai Bahasa Bengkulu dapat meningkatkan kualitas layanan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI khususnya di Bidang Bahasa.

Serta, menjadikan bahasa Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri, dan menjadikan masyarakat di Provinsi Bengkulu semakin bangga, mahir dan maju berbahasa.

"Mudah-mudahan Trigarta bangun bahasa kita berusaha mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing juga bisa berjalan dengan baik karena adanya fasilitas gedung dan para pelatih," terang Abdul.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Balai Bahasa Bengkulu Dwi Laily Sukmawati bahwa pihaknya akan memaksimalkan layanan, kinerja dan program-program yang ada di Kantor Bahasa khususnya untuk masyarakat Kota Bengkulu.

"Peresmian gedung ini merupakan hadiah sebab sejak 2010 kami pindah kantor dan alhamdulillah kami memiliki gedung baru," sebutnya.

Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyebutkan, hingga saat ini terdapat 817 jenis bahasa daerah di seluruh seluruh Indonesia dan 400 bahasa daerah lainnya berasal dari Provinsi Papua.

Dengan banyaknya bahasa daerah di Indonesia dapat menjadi muatan lokal dalam kurikulum pendidikan di masing-masing daerah.

Sebab, dengan dijadikannya kurikulum muatan lokal dapat diajarkan secara intensif kepada para siswa-siswi dan menjadi salah satu upaya dalam melestarikan bahasa daerah di Indonesia.

"Dengan kurikulum yang jelas, mudah-mudahan juga karena dia (muatan lokal bahasa daerah) merupakan kurikulum lokal yang wajib maka juga bisa ditentukan standar dan pencapaiannya, tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga berkaitan dengan penguasaan dan menjadikan bahasa sebagai identitas sebagai suatu daerah," jelas Abdul.

Lanjut dia, Provinsi Bengkulu juga memiliki banyak bahasa daerah dan hal tersebut menjadi kekayaan Indonesia yang harus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya untuk negara.

Co-Editor: Nei-Dya/Rls

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.