23 June 2025

Get In Touch

Sengit! Amerika Cawe-cawe Perang Israel-Iran (Koran Senin, 23/6/2025)

Ekonomi Dunia Rentan, APBN RI Terancam

KEKHAWATIRAN pecahnya Perang Dunia III, makin menjadi nyata. Terbaru, Amerika Serukat (AS) akhirnya _cawe-cawe_ dalam perang Israel dan Iran. Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengklaim militer AS telah melakukan serangan ke tiga lokasi nuklir Iran, termasuk fasilitas pengayaan uranium bawah tanah di Fordow. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melontarkan pujian untuk Trump dengan menyebutnya sebagai keputusan berani dan mengatakan serangan itu akan “mengubah sejarah.” Namun kecaman malah datang dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS sendiri. Tindakan Trump disebut sebagai langkah sepihak yang tidak memiliki otorisasi kongres dan bisa membawa konsekuensi besar bagi keamanan kawasan maupun pasukan AS. Di sisi lain, meputusan yang tak direstui DPR AS ini diklaim tidak menyebabkan kerusakan besar di Iran. Pemerintah Irak dan Arab Saudi memastikan tak ditemukan peningkatan polusi radiasi terhadap warga sipil di sekitar situs nuklir Fordo, Natanz, dan Isfahan pasca-serangan udara AS. Sebagai respon, Iran langsung meluncurkan gelombang baru serangan rudal ke Israel pada Minggu (22/6/2025). Sebanyak 30 rudal yang diluncurkan dikabarkan menewaskan 6 orang dan melukai 140 lainnya di Israel. Dunia pun waspada, terutama saat perekonomian global rentan. Harga minyak mentah diprediksi terus melonjak hingga USD 130 per barel. Kondisi akan makin runyam jika  Iran akan melakukan blokade Selat Hormuz, lokasi yang dilalui sebanyak 22% transportasi minyak dunia. Dampaknya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bakal jebol. Sebab di 2025 asumsi harga minyak Indonesia (ICP) hanya sebesar USD 82 per barel. Dalam hitungan ekonom, setiap kenaikan USD 1 di atas asumsi APBN 2025 diperkirakan menambah beban belanja negara hingga Rp 10 triliun, sementara tambahan penerimaan dari sektor migas hanya sekitar Rp 3 triliun. Artinya, untuk setiap USD 1 kenaikan harga minyak, defisit anggaran melebar Rp 7 triliun. Jika harga menyentuh USD 130, total pelebaran defisit bisa mencapai lebih dari Rp 330 triliun dari baseline.Duh. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lentera.co/upload/Epaper/23062025%20(1).pdf

Share:
img
Author

Neiska

Lentera.co.
Lentera.co.