24 June 2025

Get In Touch

AS Serang Tiga Titik Fasilitas Nuklir Iran

Rudal Iran menghantam Israel (Foto: REUTERS/Amir Cohen)
Rudal Iran menghantam Israel (Foto: REUTERS/Amir Cohen)

SURABAYA (Lentera) - AS telah menyerang tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6/2025). Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan serangan itu.

Dalam Truth Social, Trump menyatakan bahwa semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

AS melancarkan serangan itu setelah Israel meminta supaya AS terlibat dalam serangan udara yang sudah dilakukannya duluan terhadap sejumlah titik di Iran.

Israel juga telah menyerang beberapa fasilitas yang terkait dengan program pengembangan nuklir Teheran sebelumnya.

Mengutip antara, Minggu (22/6/2025), Keterlibatan AS dalam agresi Israel terhadap Iran, menentang peringatan Teheran supaya AS tidak ikut campur, diperkirakan akan menyebabkan pemburukan eskalasi yang tak terhindarkan di kawasan.

Media AS sebelumnya melaporkan bahwa alutsista militer AS, di antaranya pesawat siluman pengebom B-2 dan rudal penghancur bunker yang efektif dalam menghancurkan struktur di bawah seperti fasilitas nuklir Iran, digunakan dalam operasi serangan itu.

Serangan tersebut membuka kemungkinan serangan balasan Iran ditujukan kepada sejumlah pangkalan militer AS yang terletak di berbagai daerah di kawasan Timur Tengah.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan dalam pesan videonya baru-baru ini bahwa keterlibatan AS dalam konflik dengan Israel akan menimbulkan konsekuensi yang sangat berat.

Serangan Israel terhadap Iran yang diluncurkan sejak 13 Juni memicu operasi balasan Teheran yang mencakup serangan rudal ke Tel Aviv, sehingga menyebabkan banyak korban tewas dan terluka di kedua belah pihak.

Sementara itu, dilansir dari bbc Sabtu (21/6/2025), menurut Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh bergabungnya Amerika Serikat (AS) dalam serangan Israel ke Iran akan menjadi "malapetaka bagi seluruh kawasan".

Khatibzadeh menegaskan bahwa konflik Iran dan Israel yang telah memasuki satu pekan "bukanlah perangnya Amerika".

Jika Presiden AS Donald Trump turut campur, kata Khatibzadeh, Trump bakal diingat sebagai "presiden yang ikut campur dalam perang yang bukan urusannya".

Keterlibatan AS dalam pertikaian Iran-AS, lanjutnya, berpotensi mengubah konflik ini menjadi "kekacauan kompleks yang tak terhindarkan", serangan yang terus berlanjut, dan penundaan berakhirnya "kekejaman brutal". (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.