
LOS ANGELES (Lentera)-Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional ke Los Angeles pada Sabtu (7/6/2025) waktu setempat. Langkah ini diambil usai dua hari unjuk rasa yang menentang kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.
Keputusan pengerahan diambil setelah ratusan orang turun ke jalan, menolak operasi penggerebekan imigrasi yang dilakukan agen federal di wilayah Paramount dan pusat kota Los Angeles.
“Jika kekerasan berlanjut, pasukan aktif akan dimobilisasi,” kata Menteri Pertahanan Pete Hegseth, mengutip Reuters, Minggu (8/6/2025).
Diketahui, Pasukan Marinir di Camp Pendleton dalam status siaga penuh.Pemerintah menyatakan pengerahan Garda Nasional dilakukan untuk “menangani pelanggaran hukum yang dibiarkan berlarut-larut.”
Namun Gubernur California Gavin Newsom menilai langkah ini bukan soal keamanan.“Ini bukan tentang penegakan hukum. Ini soal tontonan politik,” ujar Newsom melalui X.
Ia mengimbau warga untuk tidak terprovokasi dan tetap damai.Unjuk rasa dipicu oleh penangkapan sedikitnya 44 orang dalam operasi imigrasi pada Jumat malam.
Aksi protes menyebar ke beberapa titik di kota, dengan pengunjuk rasa meneriakkan slogan seperti “ICE keluar dari L.A.!” dan membawa bendera Meksiko.
Rekaman dari lokasi menunjukkan petugas berseragam lengkap, memakai masker gas, mengamankan jalan yang dipenuhi kereta belanja terbalik.Gas air mata diledakkan untuk membubarkan massa.
Departemen Keamanan Dalam Negeri menyebut ada sekitar 1.000 orang yang terlibat dalam unjuk rasa Jumat malam. Namun data ini belum bisa diverifikasi secara independen.
Organisasi advokasi imigran, CHIRLA, menyatakan para pengacara belum diberi akses kepada orang-orang yang ditahan. Direktur Eksekutif CHIRLA, Angelica Salas, menyebut situasi ini sangat mengkhawatirkan.
Trump sebelumnya menjanjikan deportasi besar-besaran terhadap migran tidak berdokumen, serta target harian bagi ICE untuk menangkap 3.000 orang.
Tapi kebijakan ini juga menyasar individu yang memiliki izin tinggal legal.Beberapa penangkapan terjadi di luar toko, pabrik garmen, dan gudang—tempat pekerja migran biasa mencari nafkah.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari ICE, Departemen Keamanan Dalam Negeri, maupun Kepolisian Los Angeles soal jumlah penahanan pada Sabtu.
Undang-undang Pemberontakan 1807, yang memberi kewenangan kepada presiden untuk mengerahkan militer dalam situasi darurat sipil, belum diberlakukan.
Namun, sumber pemerintah menyebut militer bisa mengirim pasukan dalam waktu kurang dari 24 jam jika situasi memburuk.
Editor:Widyawati/berbagai sumber