09 June 2025

Get In Touch

Masalah Jamaah Haji di Armuzna, Wamenag: Hampir Semuanya Harus Diperbaiki

Umat Islam memadati Jabal Rahmah saat melaksanakan Wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025).(reuters)
Umat Islam memadati Jabal Rahmah saat melaksanakan Wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025).(reuters)

JAKARTA (Lentera)-Pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) diwarnai persoalan mulai dari jamaah tidak dapat tenda hingga keterlambatan transportasi.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i meminta ada perbaikan menyeluruh dari berbagai persoalan yang terjadi.

“Saya pikir ini hampir semuanya harus diperbaiki, saya enggak berani komentar tapi catatan saya apa yang terjadi hari ini itu yang memang sepenuhnya harus diperbaiki, hampir semua lini,” ujar Syafi’i di Maktab 111 Mina, Sabtu (7/6/2025).

Permasalahan di Arafah di antaranya jamaah yang tidak mendapatkan tenda dan keterlambatan pengantaran jamaah ke lokasi wukuf tersebut. Kementerian Agama menilai permasalahan di Arafah dipicu beberapa faktor teknis, sosial, dan kultural yang berdampak pada kepadatan tenda serta masalah distribusi logistik.

Selain itu, salah satu permasalahan yang banyak mendapat persoalan adalah jemaah haji jalan kaki dari Muzdalifah ke Mina. Seharusnya, mereka diangkut naik bus. Namun, perjalanan bus terkendala kemacetan.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menjelaskan masalah pertama di perjalanan Muzfalifah ke Mina adalah ketidakkonsistenan jadwal bus, karena ada ribuan bus yang dioperasionalkan dan antreannya panjang. Pada Jumat (6/7/2025) pukul 00.00 WAS, jadwal keberangkatan bus yang direncanakan terkendala di lapangan.

Masalah kedua, keterlambatan perputaran bus dari Mina ke Muzdalifah dalam beberapa jam pada rentang waktu tertentu karena kepadatan lalu lintas. Situasi ini sempat membuat jemaah tidak nyaman, di tengah kondisi mereka yang mengalami kelelahan menunggu penjemputan. Dalam situasi tersebut, banyak jamaah memilih untuk keluar dari pintu Muzdalifah.

Ketiga, massifnya jamaah yang berjalan kaki. Pada Jumat (6/6/2025) pagi, jamaah dari berbagai maktab, memutuskan berjalan kaki karena khawatir tidak terjemput dari Muzdalifah hingga siang hari.

Editor:widyawati/berbagai sumber

 

 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.