
SURABAYA (Lentera) – Retinol semakin dikenal luas sebagai salah satu kandungan utama dalam produk perawatan kulit ampuh mengatasi berbagai permasalahan kulit wajah. Sebagai turunan dari vitamin A, retinol bekerja secara aktif untuk memperbaiki dan meremajakan kulit dari dalam. Retinol telah terbukti secara ilmiah memiliki manfaat luar biasa untuk mengatasi jerawat, menyamarkan noda hitam, hingga memperlambat tanda-tanda penuaan.
Meskipun terkenal akan khasiatnya, penggunaan retinol tetap harus dilakukan dengan bijak dan sesuai kebutuhan kulit masing-masing. Tidak semua orang bisa langsung menggunakan retinol dalam kadar tinggi, dan tidak semua usia perlu terburu-buru menggunakannya.
Dilansir dari Toronto Dermatology Centre pada Senin (26/5/2025), tidak ada usia pasti kapan seseorang harus mulai menggunakan retinol. Meski demikian, para ahli dermatologi umumnya menyarankan penggunaannya dimulai pada usia 20-an hingga 30-an. Pada usia ini, produksi kolagen alami kulit mulai melambat, dan tanda-tanda penuaan seperti garis halus atau kulit kusam mulai muncul. Retinol dapat berfungsi sebagai bentuk pencegahan dini, membantu mempertahankan elastisitas kulit dan mencegah kerusaka berlebih akibat paparan lingkungan maupun gaya hidup.
Namun, tak bisa dimungkiri bahwa kandungan aktif seperti retinol bisa menimbulkan iritasi, terutama pada kulit sensitif. Oleh karena itu, penting untuk memilih konsentrasi retinol sesuai dengan kondisi kulit. Bagi pemilik kulit sensitif atau mereka yang memiliki kondisi seperti eksim dan rosacea, dianjurkan untuk memulai dengan dosis rendah, yakni sekitar 0,01% hingga 0,03%. Dosis rendah ini bertujuan agar kulit dapat beradaptasi secara perlahan terhadap zat aktif cukup kuat ini. Di sisi lain, bagi pemilik kulit berminyak, konsentrasi menengah antara 0,04% hingga 0,1% bisa menjadi pilihan aman dan efektif, dengan catatan penggunaannya tetap bertahap dan diawasi.
Selain memperhatikan konsentrasi, ada beberapa langkah penting harus dilakukan agar penggunaan retinol tidak menimbulkan efek samping merugikan. Salah satunya adalah dengan menggunakan pelembap sebelum mengoleskan retinol. Langkah ini membantu menjaga kelembapan kulit dan menciptakan penghalang pelindung agar retinol tidak langsung mengenai lapisan kulit paling atas secara agresif. Selain itu, penggunaan sunscreen menjadi keharusan. Retinol diketahui dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari, sehingga tanpa perlindungan cukup, kulit lebih rentan mengalami iritasi, kemerahan, bahkan hiperpigmentasi.
Di balik semua kehati-hatian tersebut, retinol menyimpan banyak manfaat yang membuatnya pantas dijadikan andalan dalam rutinitas perawatan kulit jangka panjang. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa manfaat utama retinol bagi kesehatan dan kecantikan kulit:
Meningkatkan produksi kolagen
Kolagen adalah protein penting berfungsi menjaga kekenyalan dan kekuatan kulit. Retinol merangsang produksi kolagen baru, membantu mengurangi kerutan dan membuat kulit tampak lebih muda.
Mempercepat regenerasi sel kulit
Retinol mempercepat proses pergantian sel kulit mati menjadi sel baru, sehingga kulit tampak lebih cerah, sehat, dan tidak kusam.
Menyamarkan noda hitam dan hiperpigmentasi
Masalah kulit seperti flek hitam, bekas jerawat, dan warna kulit tidak merata bisa disamarkan secara bertahap dengan penggunaan retinol secara rutin.
Mengatasi jerawat dan komedo
Retinol membantu membersihkan pori-pori tersumbat, mengurangi produksi minyak berlebih, serta mencegah timbulnya jerawat dan komedo baru.
Memperbaiki tekstur dan menjaga kelembapan kulit
Dengan penggunaan teratur, retinol dapat membuat kulit terasa lebih halus, lembut, dan kenyal. Selain itu, kandungan ini juga mendukung fungsi lapisan pelindung kulit untuk menahan kelembapan alami.
Meski retinol sangat menjanjikan, penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kulit masing-masing. Konsultasi dengan dokter kulit sangat disarankan, terutama bagi yang memiliki masalah kulit tertentu atau sedang menggunakan produk skincare aktif lainnya.
Penulis: Novi-Mg3/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber