
SURABAYA (Lentera) – Dalam rangka memperingati Hari Teh Internasional, puluhan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) menyulap ratusan kantong teh bekas menjadi karya seni lukis.
Kegiatan yang berlangsung di ruang kelas PE. 4.1, Kampus Ubaya Tenggilis, ini merupakan bagian dari pembelajaran mata kuliah Colored Drawing.
Kepala Program Studi DKV Ubaya, Hedi Amelia Bella Cintya, M.Ds., menjelaskan kegiatan ini bertujuan menghadirkan suasana belajar yang lebih kreatif dan kontekstual.
“Kami ingin mahasiswa mengeksplorasi media lukis yang tidak biasa, seperti kantong teh bekas. Karena temanya teh, mahasiswa juga kami kenalkan pada negara-negara penghasil teh terbesar di dunia seperti India, Inggris, China, dan Indonesia,” kata Bella ketika ditemui Lentera, Selasa (20/5/2025).
Bella mengungkapkan, kantong teh bekas memiliki tantangan tersendiri karena teksturnya yang tipis dan kecil.
“Mahasiswa dituntut teliti dalam memilih teknik dan jenis cat yang sesuai, seperti cat akrilik dan gouache. Ukuran kantong teh yang kecil juga melatih ketelatenan dan kreativitas mereka,” ungkapnya.
Selain media lukis yang unik, kegiatan ini juga mengusung semangat ramah lingkungan. Serbuk teh sisa seduhan dikumpulkan dan akan digunakan sebagai pupuk tanaman di sekitar area kampus.
“Ini bagian dari upaya mengajarkan kepedulian lingkungan kepada mahasiswa, bahkan di luar jam kuliah,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, tiga karya terbaik dari masing-masing negara akan mendapatkan nilai A dan dipamerkan. “Sisanya boleh dibawa pulang atau dijadikan pembatas buku. Ini bukan sekadar tugas, tapi juga ruang apresiasi karya,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta, Eunika Obedient Djuwari, mengangkat tema budaya teh dari Tiongkok. Ia menggambarkan suasana minum teh lengkap dengan kue bulan khas Negeri Tirai Bambu.
“Teh di Cina sangat kental dengan budaya. Saya tambahkan kue bulan sebagai pelengkap dalam karya saya,” tutupnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais