18 May 2025

Get In Touch

Studi: Minum 4-6 Cangkir Kopi Bisa Kurangi Kelemahan Fisik Orang Paruh Baya

Kebiasaan minum kopi di kantor (Dok.Pri)
Kebiasaan minum kopi di kantor (Dok.Pri)

SURABAYA (Lentera) -Penelitian terbaru menemukan bahwa mengonsumsi 4 hingga 6 cangkir kopi dalam sehari dapat membantu mengurangi kelemahan fisik pada orang dewasa paruh baya.

Paruh baya sendiri didefinisikan sebagai orang dewasa berusia 40-60 tahun atau memasuki umur pra-lansia.

Dilansir dari Ejournal Unstrat, kelemahan fisik pada orang dewasa biasa disebut sebagai "frailty".

Ini merupakan kondisi berkurangnya kemampuan tubuh untuk berfungsi dan beradaptasi yang disebabkan oleh penurunan fungsi tubuh seiring bertambahnya usia.

Kondisi ini juga ditandai dengan meningkatnya kerentanan terhadap tekanan atau stressor sehingga produktivitas berkurang dan lebih mudah lelah dari biasanya.

Sementara itu, kopi sering kali diidentikkan sebagai minuman penambah energi.

Penelitian yang diterbitkan oleh European Journal of Nutrition ini menunjukkan bahwa kebiasaan minum kopi secara teratur dikaitkan denggan ketahanan fisik yang lebih baik selama penuaan.

Lantas, bagaimana temuan penelitian selengkapnya?

Ilmuwan teliti manfaat kopi sebagai penurun pelemahan fisik

Dilansir dari Women's Health, Jumat (2/5/2025), para peneliti  melakukan studi dengan menganalisis kebiasaan minum kopi dari 1.161 orang dewasa berusia 55 tahun ke atas.

Peneliti membagi sampel penelitian ke dalam 5 kelompok berdasarkan kebiasaan minum kopi, yaitu sebagai berikut.

- Tidak minum kopi

- Antara nol hingga dua cangkir sehari

- Antara dua hingga empat cangkir sehari

- Antara empat dan enam cangkir sehari

- Lebih dari enam cangkir sehari.

Sebagai catatan, satu cangkir dalam penelitian tersebut disetarakan dengan 125 ml.

Hasilnya, penelitian menemukan bahwa kelompok orang yang minum antara 4 hingga 6 cangkir kopi memiliki peluang mengalami frailty lebih rendah 0,36 kali dibandingkan dengan kelompok referensi.

Sementara itu, kelompok yang  minum lebih dari enam cangkir memiliki peluang 0,37 kali lebih rendah.

Selain itu, kelompok yang mengonsumsi 2 hingga 4 cangkir sehari memiliki peluang pra-frailty (fase sebelum kelemahan) sebesar 0.73 kali lebih rendah dari kelompok referensi.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi kopi  yang lebih tinggi berkaitan dengan kemungkinan mengalami kelemahan yang lebih rendah. 

Tips konsumsi kopi harian untuk paruh baya

Berdasar hasil penelitian tersebut, manfaat yang terkandung dalam kopi diduga berasal dari berbagai faktor, misalnya tidak hanya disebabkan oleh kafein saja tetapi juga polifenol.

Permisalan tersebut diberikan sebab penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa polifenol dalam kopi memiliki pengaruh terhadap stres oksidatif.

"Minum kopi merupakan bagian penting dari rutinitas harian banyak orang. Seiring bertambahnya usia, orang terus mencari cara untuk menjaga kesehatan," terang ketua penelitian, Margreet R. Olthof, dikutip dari Kompas, Minggu (18/5/2025).

"Temuan kami menyoroti kemungkinan hubungan yang menguntungkan antara konsumsi kopi setiap hari dan berkurangnya risiko kelemahan fisik di kemudian hari pada populasi yang lebih tua," imbuhnya. 

Penelitian ini pun menimbulkan pertanyaan menarik mengenai batas konsumsi kopi harian pada kelompok paruh baya hingga lansia.

Sebagai acuan, Otoritas Keamanan Pangan Eropa telah menetapkan 400 mg kafein (sekitar 3-5 cangkir) sebagai batas harian bagi orang dewasa pada umumnya.

Selain itu, seseorang juga perlu memperhatikan cara mengonsumsi kopi.

Sebab menambahkan gula, krim, dan sirup pada kopi tidak disarankan karena dapat menambah kalori.

Dengan penelitian ini, minum kopi dapat menjadi alternatif pilihan bagi orang dewasa paruh baya dan lansia untuk membuat hari mereka lebih berenergi.

Namun, perlu diingat bahwa kebiasaan minum kopi perlu dipadukan dengan pola makan, olahraga, tidur yang cukup, dan gaya hidup sehat lainnya untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.