
PALANGKA RAYA (Lentera) - Tidak bisa dipungkiri jika kecanggihan teknologi sudah merambah ke dunia pendidikan.
Maraknya penggunaan teknologi terkini, seperti Artificial Intelligence (AI) oleh para pelajar, ditanggapi secara bijak oleh Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha.
"AI memang membawa banyak manfaat, namun disisi lain juga harus diantisipasi karena bisa memberikan dampak negatif lainnya," papar Ridha, Kamis (8/5/2025).
Ia mengakui, hadirnya AI memunculkan tantangan baru dalam dunia pendidikan. Pemanfaatan AI harus dibarengi dengan pemahaman yang utuh terhadap materi pelajaran.
Ridha menerangkan, teknologi AI dapat memberi kemudahan bagi siswa, contohnya dalam pencarian informasi, pembuatan tugas, maupun pembelajaran interaktif.
"Tapi jika digunakan secara berlebihan dan tanpa pendampingan, dikhawatirkan dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan menimbulkan ketergantungan,” ucapnya.
Selain itu ia menekankan pentingnya peran guru dan orang tua untuk mengarahkan penggunaan teknologi agar tidak menggantikan proses belajar yang sesungguhnya.
Ridha menyarankan Dinas Pendidikan mulai merancang pedoman atau kurikulum tambahan, terkait literasi digital dan etika penggunaan AI di sekolah.
"Kita harus adaptif terhadap perkembangan zaman, namun esensi dari proses pembelajaran yang membentuk karakter dan kecerdasan peserta didik harus tetap dijaga," tuturnya.
Perlu dipastikan agar teknologi benar-benar sebagai alat bantu, bukan pengganti kemampuan intelektual siswa.
"Perkembangan teknologi tidak bisa ditolak, tapi kita wajib memastikan generasi muda menggunakannya secara cerdas, bijak, dan bertanggung jawab," pungkasnya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH