20 April 2025

Get In Touch

Jumbo jadi Film Animasi Terlaris di ASEAN

Ilustrasi (foto: Twitter/cinepoint_)
Ilustrasi (foto: Twitter/cinepoint_)

SURABAYA (Lentera) – Film animasi lokal berjudul Jumbo sukses mencuri perhatian masyarakat sejak tayang perdana pada 31 Maret 2025 lalu. Dirilis bertepatan dengan momen libur Lebaran, film ini menjadi magnet bagi penonton keluarga dan kini tercatat telah menembus lebih dari 4 juta penonton hanya dalam dua pekan penayangannya. Disutradarai oleh Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Pictures, Jumbo mencatat sejarah sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa.

Mengangkat kisah Don, seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun yang bertubuh besar dan kerap menjadi korban perundungan, Jumbo hadir dengan cerita yang menyentuh dan penuh nilai-nilai positif. Don menemukan pelarian dari rasa sedih melalui sebuah buku dongeng peninggalan orang tuanya. Buku tersebut mengantarnya pada dunia fantasi yang penuh keajaiban. Namun, konflik mulai muncul ketika buku itu dicuri oleh temannya sendiri. Di tengah keterpurukan, Don bertemu dengan Meri, sosok peri kecil misterius yang mengajaknya dalam petualangan untuk menemukan orang tuanya yang hilang.

Film ini tidak hanya menyuguhkan animasi berkualitas tinggi yang memanjakan mata, namun juga menghadirkan pesan moral yang kuat, mulai dari pentingnya percaya diri, arti persahabatan, hingga keberanian menghadapi rasa kehilangan. Salah satu penonton, Dina Pratiwi (34), mengaku terharu usai menonton film ini bersama kedua anaknya. "Jumbo bukan cuma lucu, tapi juga bikin saya dan anak-anak ngobrol banyak setelahnya. Film ini ngajarin anak saya buat lebih percaya diri dan sayang sama temannya," ujarnya saat ditemui usai pemutaran film di Surabaya.

Tak heran, Jumbo mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat lintas usia. yang memanjakan mata, namun juga menghadirkan pesan moral yang kuat, mulai dari pentingnya percaya diri, arti persahabatan, hingga keberanian menghadapi rasa kehilangan. Tak heran, Jumbo mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat lintas usia. Karakter-karakter dalam film ini juga diperkuat dengan pengisi suara ternama seperti Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, hingga Ratna Riantiarno.

Tak hanya sukses di dalam negeri, Jumbo juga dipastikan akan tayang di 17 negara, termasuk Malaysia, Singapura, Rusia, dan beberapa negara Asia Tengah pada Juni 2025 mendatang. Capaian ini tentu menjadi angin segar bagi industri film animasi tanah air, yang selama ini kerap dibayang-bayangi dominasi film impor.

Lebih dari itu, keberhasilan Jumbo juga mencatat sejarah baru di tingkat Asia Tenggara. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kincir, Jumbo kini resmi menyandang gelar sebagai film animasi terlaris se-Asia Tenggara, dengan total pendapatan mencapai 8 juta dolar AS. Jumlah ini mengungguli film-film animasi populer asal Malaysia seperti Mechamato Movie ($7,68 juta), Ejen Ali: The Movie ($7,48 juta), BoBoiBoy Movie 2 ($6,9 juta), dan Upin & Ipin 4 ($6 juta).

Pencapaian ini menunjukkan bahwa kualitas produksi animasi Indonesia kini tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik, tapi juga memimpin pasar regional.

Keberhasilan Jumbo turut mendorong kesadaran akan pentingnya konten hiburan yang ramah anak. Di tengah maraknya tayangan digital yang belum tentu sesuai untuk anak-anak, film animasi seperti ini hadir sebagai alternatif tontonan berkualitas yang tak hanya menghibur, tapi juga mendidik.

Berikut beberapa rekomendasi film animasi lain yang juga aman dan seru ditonton bersama keluarga:

Kiko In the Deep Sea

Film animasi karya anak bangsa ini mengisahkan petualangan Kiko dan kawan-kawannya di dunia bawah laut. Mengangkat isu lingkungan dan pentingnya kerja sama, film ini cocok untuk anak usia sekolah dasar.

Upin & Ipin

Keris Siamang Tunggal Film asal negeri jiran Malaysia ini menyajikan kisah Upin dan Ipin yang masuk ke dunia fantasi lewat keris ajaib. Nilai-nilai persaudaraan, budaya, dan semangat juang menjadi benang merah cerita.

Nussa

Animasi religi produksi lokal ini menyoroti keseharian Nussa dan Rarra. Dengan pendekatan Islami yang ringan, film ini efektif mengenalkan nilai-nilai agama kepada anak sejak dini tanpa kesan menggurui.

Turning Red (Pixar)

Kisah Mei, remaja perempuan yang berubah menjadi panda merah saat emosinya memuncak, menjadi refleksi masa pubertas dan hubungan anak-orang tua. Dikemas dengan sentuhan humor dan imajinasi khas Pixar.

Ernest & Celestine

Animasi asal Prancis ini menghadirkan persahabatan unik antara seekor beruang dan tikus kecil di tengah masyarakat yang penuh prasangka. Gaya gambar tangan yang lembut menjadi nilai plus dari film ini.

Menonton film bersama keluarga tidak hanya menjadi ajang hiburan, tapi juga sarana pembelajaran dan penguatan nilai-nilai positif pada anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selektif dalam memilih tontonan.

Kesuksesan Jumbo menjadi pembuktian bahwa film animasi lokal bisa bersaing dan bahkan menginspirasi. Dengan dukungan masyarakat, diharapkan akan semakin banyak karya anak bangsa yang hadir membawa pesan positif dan menjadi kebanggaan Indonesia di kancah internasional.

Penulis: Elvy-Mg2/Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.