17 May 2025

Get In Touch

Terduga Pembuang Bayi di Tengah Sawah Madiun Menyerahkan Diri Ke Polisi

petugas membawa terduga pelaku (mengunakan masker) pembuangan bayi di Madiun untuk dilakukan pemeriksaan di polres Madiun
petugas membawa terduga pelaku (mengunakan masker) pembuangan bayi di Madiun untuk dilakukan pemeriksaan di polres Madiun

MADIUN (Lentera) - Terduga pelaku  pembuang bayi di Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun menyerahkan diri kepolsek setempat pada Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Agus Andi, mengatakan setelah dilakukan pendalaman, pihaknya menduga warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah adalah terduga pelaku pembuang bayi.

"Sementara kita duga bahwa orang yang menyampaikan sebagai bapaknya itu adalah terduga pelaku," jelas Agus, Selasa (15/4/2025) malam.

Sementara untuk ibu bayi saat ini masih dalam pendalaman dan pengejaran petugas. 

Pihak kepolisian juga belum bisa memberikan keterangan terkait motif pelaku membuang bayi tersebut juga identitas para terduga pelaku.

"Sementara masih dalam proses pemeriksaan. Kami belum bisa memberikan informasi lebih karena masih kita dalami," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, 

digegerkan adanya penemuan bayi laki-laki di area persawahan. Bayi yang diperkirakan baru berusia 40 hari itu ditemukan dalam kondisi hidup.

Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Saimi, saat tengah berolahraga pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Saat melintas di persawahan milik warga bernama Sujono, ia mendengar suara tangisan yang berasal dari pematang sawah.

"Saat dicek, ternyata benar ada bayi laki-laki yang masih mengenakan pakaian basah. Ia langsung teriak minta tolong warga lain," kata Kepala Desa Sumbergandu, Slamet Joko Santoso, Selasa (15/4/2025).

Saat ditemukan bayi malang itu dalam kondisi tubuh masih lemah dan kedinginan dengan pakaian lengkap dengan sarung tangan dan selimut, warga segera membawa sang bayi ke Puskesmas Pilangkenceng untuk mendapatkan perawatan medis. 

Kepala Desa Slamet menambahkan bahwa berdasarkan data desa, tidak ada warga sekitar yang baru saja melahirkan dalam beberapa bulan terakhir. Karena itu, besar kemungkinan bayi tersebut dibuang oleh orang dari luar desa.

"Daerah sawah sepi sebelum subuh, jadi kemungkinan besar bayi ditinggalkan saat itu. Kami tidak mendapati warga kami yang habis melahirkan baru-baru ini," ujarnya. (*)

Repoter : Wiwiet Eko Prasetyo 

Editor : Lutfiyu Handi 

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.