29 April 2025

Get In Touch

Tim Dosen Unesa Ciptakan “Handem”, Alat Inovatif Deteksi Dini Hipertensi

Dosen Unesa saat menunjukkan cara kerja alat Deteksi Dini hipertensi
Dosen Unesa saat menunjukkan cara kerja alat Deteksi Dini hipertensi

SURABAYA (Lentera) – Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Di Indonesia sendiri, penyakit ini menjadi faktor risiko utama penyebab kematian, dengan 90-95% kasus tergolong hipertensi esensial yang kerap tidak disadari oleh penderitanya.

Berdasarkan data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan RI mencatat, hipertensi menyumbang 10,2% dari seluruh penyebab kematian di tanah air. 

Berlatar belakang hal itu, tim dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri dari Muchamad Arif Al Ardha, Dzulkiflih, dan Wahyu Dwi Kurniawan merancang alat inovatif bernama Hand-Held Dynamometer atau Handem.

Ketua tim peneliti Ardha mengatakan, onovasi ini dirancang sebagai perangkat multifungsi yang mampu mengukur kekuatan otot sekaligus mendeteksi indikasi awal gangguan kardiovaskular seperti hipertensi dan stroke.

“Handem kami kembangkan sebagai solusi alternatif untuk deteksi dini dan rehabilitasi hipertensi. Praktis, bisa digunakan di rumah tanpa perlu ke laboratorium,” ucapnya, Sabtu (12/4/2025).

Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) itu menjelaskan bahwa kekuatan otot memiliki hubungan erat dengan tekanan darah. Ketidakseimbangan otot bisa menjadi indikator awal adanya masalah sistem kardiovaskular. 

Di sinilah Handem berperan penting memanfaatkan prinsip kinetika gerak untuk memantau gaya otot secara mudah dan efisien.

Dengan bentuk ringkas dan portabel, Handem dirancang agar bisa digunakan di mana saja: di rumah, sekolah, hingga di lapangan. “Kami ingin membawa layanan kesehatan lebih dekat ke masyarakat,” tambah Ardha.

Pengembangan Handem sendiri bukan proyek instan. Alat ini merupakan hasil riset mendalam selama dua tahun dalam program “Handem sebagai Solusi Alat Kesehatan untuk Deteksi dan Rehabilitasi Hipertensi," tuturnya.

Proyek ini melibatkan kerja sama dengan mitra industri Cahaya Berkah Gusti melalui program Kedaireka. Tim Unesa merancang konsep dan metode, sementara mitra industri mewujudkannya dalam bentuk prototipe. 

Proses pengujian dilakukan di berbagai lokasi di Surabaya dan Sidoarjo, mencakup sektor kesehatan, olahraga prestasi, hingga pendidikan.

"Hasilnya, Handem mendapat perhatian luas. Alat ini telah dipamerkan dalam berbagai forum, termasuk ajang International Conference on Physical Education 2024 di Malaysia, dan mendapat apresiasi dari ASEAN Council of Physical Education and Sport," ungkapnya.

Ke depan, ia dan tim berupaya mendorong produksi massal baik di tingkat nasional maupun internasional. 

“Kami berharap tidak hanya Unesa, tapi juga mitra dan pihak lain bisa mendukung pengembangan Handem agar alat ini benar-benar bisa menjadi solusi di bidang kesehatan, olahraga, dan pendidikan,” tutupnya.

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.