Dilema Indonesia: Kena 32%, Kursi Dubes untuk AS Kosong
TARIF impor baru Amerika Serikat (AS) bikin geger dunia. Para pemimpin negara pun langsung berteleponan merespons kebijakan Presiden AS Donald Trump tersebut. Tak terkecuali Presiden Prabowo Subianto. Berdasarkan keterangan dari Tim Media Prabowo, Minggu (6/4/2025), Kepala Negara melakukan telewicara dan bertukar pandangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dalam menghadapi kebijakan Trump ini. Sebelumnya juga dikabarkan ada pembicaraan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Untuk diketahui, Indonesia terkena tarif sebesar 32% untuk barang impor dari Indonesia yang masuk ke AS. Tarif itu diterapkan karena Trump menyebut Indonesia mengenakan tarif 64% untuk barang-barang ekspor dari AS. Langkah berbeda dilakukan Cina yang melakukan serangan balasan langsung dengan memberlakukan tarif 34 persen atas produk-produk impor asal AS. Tak hanya itu, Kementerian Perdagangan Cina juga mengumumkan akan menambahkan 11 perusahaan AS ke dalam daftar "entitas yang tidak dapat diandalkan". Dengan begitu, 11 perusahaan itu dilarang berbisnis di Cina atau berbisnis dengan perusahaan Cina. Di balik retorika kesetaraan dan keadilan, menurut Pemerintah Cina, Trump hanya memainkan permainan zero-sum dengan prinsip America First. Di sisi lain, beberapa negera mulai melakukan negosiasi soal tarif dengan Trump yaitu Vietnam, India, dan Israel. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga melonjaknya tingkat kemiskinan adalah beberapa ancaman yang disebut ekonom berpotensi menghantam Indonesia, akibat pengenaan tarif resiprokal atau timbal balik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Indonesia sendiri dikatakan telah mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS. Kenapa duta besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat tak turun langsung? Kebijakan tarif Trump mengungkapkan fakta lain bila posisi Indonesia di Negeri Paman Sam dalam dilema. Pasalnya, kursi Dubes RI di AS ternyata sudah kosong selama hampir 2 tahun. Yaitu setelah Rosan Roeslani tak lagi menjabat pada 17 Juli 2023 lalu ketika diangkat oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai Wakil Menteri BUMN. BACA BERITA LENGKAP KLIK DISINI https://lentera.co/upload/Epaper/07042025.pdf