
Madiun - Pandemi Covid-19 memukul hampir semua bentuk usaha bahkan sehingga gulung tikar. Salah satu terdampak adalah toko alat beladiri. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk meningkatkan imun tubuh mulai memberikan dampak positif.
Pemilik Toko Alat Beladiri Madiun Martial Arts (MMA), Mochammad Ibnu menceritakab, pada awalnya dampak pandemi begitu dirasakan, di mana pendapatannya menurun ketika terlebih ketika ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Banyak praktisi beladiri yang tidak mengadakan latihan untuk mendukung program Pemerintah. Namun demikian, dia tidak mengeluh terkait kebijakan tersebut dikarenakan untuk menekan angka penyebaran virus.
Tapi, dia juga tidak memungkiri, bahwa PSBB menyebabkan toko yang sudah dia dirikan sejak 2 tahun silam sempat tidak mendapatkan pemasukan sama sekali.
"Kalau pada awal pandemi berpengaruh sekali. Dua bulan saya tidak ada pemasukan sama sekali, jadi terpaksa tutup toko. Setelah pelonggaran PSBB sebelum New Normal, kita coba test pasar lagi. Sedikit demi sedikit praktisi mulai melatih lagi dengan protokol kesehatan dan sedikit demi sedikit ada yang beli," jelas Ibnu pada Lenteratoday (16/08/2020).
Ibnu juga menjelaskan, awal mendirikan Toko MMA, dia bermodalkan Rp 50 Juta. Itupun dirasanya masih jauh dari kata lengkap jika disebut toko alat beladiri. Kini, dirinya menjual kurang lebih 500 macam alat beladiri.
"Itemnya banyak, contohnya samsak itu aja dari berbagai merk dan ukuran. Deragam saja ada banyak merk dan ukuran. Kalau 500 item kira-kira ada. Ya karena itu tadi, satu barang beda ukuran atau satu barang beda merk," katanya.
Lebih lanjut dia bercerita, bahwa saat ini sudah banyak yang sadar akan menjaga daya tahan tubuh. Sehingga banyak alat beladiri yang dia jual laku, pembelinya pun kebanyakan orang yang ingin berolahraga di rumah.
"Karena banyak orang yang sadar ingin meningkatkan imun dengan tetap di rumah. Jadi item yang sering laku itu samsak dan glove muathay. Itu alat yang bisa digunakan mandiri di rumah," tutur Ibnu yang juga merupakan Pelatih Jujitsu Polres Madiun.
Ibnu mengatakan angka penjualan belum naik secara signifikan. Dirinya tidak dapat berharap banyak di tengah wabah Covid-19.
"Kalau tanya omzet saat ini, situasi pandemi ini yang penting cukup dulu untuk mengaji karyawan. Kita gak berharap lebih di situasi seperti ini. Yang jelas turun sekitar 50%," tuturnya.
Di masa New Normal, dirinya sering melakukan pengiriman ke luar pulau seperti Kalimantan dan Palembang. Ibnu berharap, agar pandemi Covid-19 segera selesai dan ekonomi pulih. Sehingga dapat membuat tokonya berkembang pesat. (Ger)