
Relawan Covid-19 Nasional(Recon) bekerja sama denan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuGerakan 31 Hari Siap Adaptasi Kebiasaan Baru. Salah satu kegiatan yangdilakukan adalah dengan membasmi hoaks atau kabar bohong.
Koordinator Gerakan SiapAdaptasi Relawan Covid-19 Nasional Hashfi Khairudin mengatakan bahwa saat inimasih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan keberadaan Covid-19. Selainitu, banyak pula masyarakat yang termakan oleh kabar-kabar tidak benar, yangumumnya ditemukan pada pesan di WhatsApp.
“Jadi ketika kamimelakukan edukasi gerakan ini ke lapangan, banyak respons berbeda-beda yangkami dapatkan. Ada yang sangat antusias dan sudah sadar pentingnya untukmelakukan adaptasi kebiasaan baru dengan patuh protokol kesehatan, ada jugayang menolak keras,” ungkap Hashfi, Selasa (11/8/2020).
Dia mengatakan, masihbanyak masyarakat yang menganggap bahwa Covid-19 adalah konspirasi danmerupakan hal yang tidak nyata. Ini jadi tantangan bagi para relawan Recon.
Untuk menghadapipermasalah tersebut, salah satu strategi dari Recon antara lain adalah repetisiatau mengulang pesan yang disampaikan kepada masyarakat sehingga terbukahatinya untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
Selain mengedukasimasyarakat, dari narasi yang disiapkan harapannya masyarakat juga mau salingajak. Harapannya komunikasi, informasi, dan edukasi yang diberikan kemasyarakat tidak hanya berhenti dari relawan ke masyarakat, tapi bisa berlanjutdari masyarakat satu ke yang lain.
Dengan banyaknya informasibanyak beredar di WA, yang entah betul atau tidak, relawan menyediakan kontenadaptasi kebiasaan baru yang lebih tepat untuk disebarkan juga melaluiplatform-platform pesan digital tersebut menggunakan konten “hoax buster”.
Sebelum memulai gerakanitu, para relawan juga mendapatkan pembekalan, baik dari WHO, KementerianKesehatan, dan organisasi profesi kepada para relawan yang jumlahnya 15.000.
Adapun, materi yangdisebarkan berkaitan dengan adaptasi melakukan protokol kesehatan untuk jagajarak, pakai masker, dan mencuci tangan. Informasi tersebut disiarkan secaraberulang-ulang.
“Makin hari konfirmasipositif makin meningkat, korban makin banyak, tenaga medis makin kewalahan, iniadalah hal yang nyata. Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan adaptasikebiasaan baru,” tegasnya.
Harapannya, gerakan inibisa menghentikan penularan lewat adaptasi kebiasaan baru. Gerakan ini jugabisa mempercepat pengendalian Covid-19 (Ist).