20 April 2025

Get In Touch

Penularan Covid-19 di Kereta Tergantung Posisi Penumpang

Penumpang kereta memakai masker dan pelindung wajah (Face Shield) -Ant
Penumpang kereta memakai masker dan pelindung wajah (Face Shield) -Ant

Sebuah studiterbaru menunjukkan risiko penularan Covid-19 di kereta sangat tergantung padakedekatan posisi penumpang dengan orang yang terinfeksi. Semakin dekat, makarisiko penularan akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin jauh maka risikonyarelatif rendah. 

Studi inimelibatkan ribuan penumpang yang bepergian dengan kereta cepat di China. Parapeneliti menemukan bahwa tingkat penularan ke penumpang yang bersebelahandengan orang terinfeksi Covid-19 sekitar 3,5 persen. 

Sedangkanpenumpang di kursi depan atau belakangnya, rata-rata memiliki 1,5 persenpeluang tertular Covid-19. Risiko penularan di kereta ini menjadi 10 kali lebihrendah bagi penumpang yang duduk berjarak satu atau dua kursi dari pasienCovid-19.

Fakta yangmengejutkan, para peneliti menemukan bahwa hanya 0,075 persen penumpang yangmenggunakan kursi yang sebelumnya diduduki pasien Covid-19 bisa tertular virustersebut.

Selainposisi duduk, lama waktu atau frekuensi kontak dengan pasien Covid-19 jugasangat penting. Risiko tertular akan meningkat sebesar 1,3 persen setiap jamnyabagi penumpang yang duduk bersebelahan dan 0,15 persen  bagi penumpanglainnya. 

Parapeneliti percaya bahwa penumpang yang duduk bersebelahan lebih mudah tertularkarena kemungkinan melakukan kontak fisik lebih tinggi atau sering bertatapmuka. 

Kurangi risiko pada transportasi umu

VirusSARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menular melalui cipratan cairan pernapasan (droplet)orang yang telah terinfeksi ketika ia batuk, bersin, atau bicara. Belakanganpara peneliti juga menemukan, droplet pasien Covid-19 bisa menular melaluiudara (airborne) dalam beberapa kondisi tertentu.

Covid-19juga bisa menular melalui sentuhan dengan permukaan benda yang telahterkontaminasi virus corona lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpamencuci tangan terlebih dahulu. 

Sejakpandemi Covid-19 masuk ke Indonesia, para ahli kesehatan telah memperingatkantentang tingginya risiko penularan di kereta dan kendaraan umum lain. Terutamamoda transportasi yang kerap dipadati penumpang.

Setelah PSBBdilonggarkan, pemerintah bahkan mencantumkan saran untuk perusahaan agarmenyediakan fasilitas antar jemput karyawan dalam panduan protokol kesehatanNew Normal bagi perkantoran.

 Pencegahanpenularan yang utama adalah physical distancing atau menjagajarak aman. Dalam penerapannya di transportasi umum berarti dengan mengurangikepadatan jumlah penumpang. Selain itu ventilasi atau sirkulasi udara dalamkendaraan umum harus berfungsi dengan baik dan pembersihan fasilitas harusdilakukan dengan rutin. 

Sedangkandari sisi penumpang, pastikan Anda menggunakan masker, menjaga jarak, danpastikan tidak menyentuh wajah dengan tangan kotor.

Risiko penularan Covid-19 di kereta dan transportasi umum lain memang tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa sedikit dikurangi. Jakarta bisa mencontoh kota-kota lain seperti Seoul, Berlin, dan Tokyo, di mana aktivitas penumpang transportasi umum mulai pulih tapi tidak ada lonjakan kasus baru. Artikel ini sudah tayang di E-Paper LenteraToday edisi hari ini (Selasa, 11/8/2020) -Ist.

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.