
JAKARTA (Lenteratoday) - Salah satu jenis diet yang populer saat ini dan terbukti efektif untuk menurunkan berat badan adalah intermittent fasting.
Intermittent fasting adalah metode diet dengan cara berpuasa mengonsumsi kalori apapun selama jangka waktu tertentu. Meski dinilai cukup efektif, pada praktiknya tak sedikit orang masih melakukan kesalahan intermittent fasting sehingga dietnya jadi kurang optimal.
Intermittent fasting berfokus pada kapan waktu makan dan kapan harus menahannya. Penelitian menunjukkan bahwa diet ini memiliki dampak positif bagi tubuh, di antaranya membantu menurunkan berat badan, menghilangkan lemak, dan memperbaiki sensitivitas insulin.
Pola puasa saat menjalankan diet ini bervariasi. Merujuk Mayo Clinic, pola yang paling populer adalah makan seperti biasa, tapi hanya boleh dalam rentang waktu 8 jam setiap hari.
Misalnya, jika kamu mulai makan pada pukul 11 siang, maka kamu harus berhenti makan pada pukul 7 malam. Di luar rentang waktu tersebut, kamu tidak boleh mengonsumsi apa pun selain air putih sesuai kebutuhan tubuh.
Meski terlihat sederhana, tapi orang-orang yang melakukan diet ini kadang kala masih melakukan kesalahan. Lantas, apa saja kesalahan diet intermittent fasting yang harus dihindari?
Kesalahan Diet Intermittent Fasting
Pengaturan pola makan sehat yang tepat bisa berpengaruh terhadap penurunan berat badan secara signifikan. Sebaliknya, menjalani program diet dengan cara salah justru dapat membuat diet Anda jadi gagal.
Dijelaskan dalam laman Eating Well, kesalahan yang sering ditemukan dalam diet intermittent fasting adalah sebagai berikut:
- Mengonsumsi Terlalu Banyak Kalori
Saat waktu puasa berakhir, tak jarang orang-orang memilih makan secara berlebihan. Hal ini biasanya karena mereka merasa sangat lapar, atau berdalih ingin mengganti asupan kalori yang hilang.
Namun, hal tersebut justru akan membuat proses dietmu jadi sia-sia. Sebab tujuan utama intermittent fasting adalah untuk mengurangi asupan kalori.
Jadi, makanlah secukupnya hingga kamu kenyang, jangan sampai berlebihan. Jika ingin merasa cepat kenyang, disarankan untuk mengunyah makanan dengan lambat.
- Minum Soda
Karbonasi dalam soda dapat membuat seseorang merasa sangat lapar sehingga makan berlebihan. Minuman soda yang manis juga akan membuat toleransi rasa manismu jadi tinggi. Alhasil, mengonsumsi sepotong buah yang manis saja rasanya jadi tidak cukup.
Sejumlah minuman bersoda juga mengandung kafein. Pada beberapa orang, efek kafein bisa membuat gelisah dan menimbulkan rasa ingin makan makanan manis.
- Kurang Asupan Air
Secara umum, manusia harus minum sekitar 2 liter air per hari. Jumlah air yang cukup diperlukan agar tubuh berfungsi dengan baik.
Jika kekurangan air, tubuh akan mengalami dehidrasi. Alhasil, tubuh jadi lemas dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Oleh karena itu, pastikan kamu mendapatkan air minum yang cukup.
Selain dengan air putih, kamu juga bisa mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak air. Contohnya timun, seledri, semangka, dan jeruk.
- Diet Terlalu Ekstrem
Kamu tidak harus membuat dirimu kelaparan saat menjalankan intermittent fasting. Tetaplah makan dengan normal dalam rentang waktu yang telah ditentukan
Namun, pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Dengan begitu, kamu bisa tetap berenergi menjalankan rutinitas harian.
- Olahraga Terlalu Intens
Olahraga yang terlalu intens tidak direkomendasikan saat intermittent fasting. Tapi bukan berarti kamu boleh melewatkannya.
Tetaplah berolahraga untuk menurunkan berat badan, tapi pilih yang intensitasnya ringan. Selain itu, sebaiknya berolahraga dalam rentang waktu makan agar kamu bisa tetap berenergi.
- Makan di Jam Tengah Malam
Tubuh dirancang untuk mendapatkan energi dari makan di siang hari kemudian beristirahat ketika hari sudah senja. Ketika makan di jam tengah malam maka yang akan terjadi adalah jam istirahat yang terganggu dan meningkatkan risiko penyakit berat seperti contoh diabetes, stroke, dan sejenisnya.
- Memilih Jenis Makanan yang Kurang Tepat
Ketika fase makan normal, pastikan Anda memilih makanan yang tepat.
Kesalahan intermittent fasting biasanya adalah salah memilih jenis makanan.
Pilihlah makanan yang bisa membuat Anda kenyang lebih lama, seperti buah, sayuran, sumber protein, dan sumber makanan dengan kandungan serat tinggi lainnya. Makanan tersebut dapat membuat fase puasa lebih mudah dijalani.
Beda halnya jika Anda mengonsumsi makanan berjenis karbohidrat sederhana seperti makanan dan minuman manis serta makanan berbahan dasar tepung, di mana menyebabkan Anda lebih cepat lapar.
Terlebih beragam makanan tersebut juga bisa meningkatkan kadar gula darah yang kurang baik bagi tubuh.
- Terburu-Buru Mencapai Target
Salah satu kesalahan intermittent fasting yang umum terjadi ialah terburu-buru mencapai target. Padahal tubuh memerlukan penyesuaian terhadap kebiasaan baru, tak terkecuali kebiasaan makan.
Misalnya Anda terbiasa sarapan pada pukul 7 pagi. Maka jangan memaksakan untuk berpuasa di jam tersebut. Sarapan sangatlah penting terutama guna memberikan energi bagi tubuh untuk beraktivitas.
Alih-alih memaksakan tubuh berpuasa, lebih baik Anda melatih tubuh menjalankan kebiasaan baru secara bertahap. Tak perlu terburu-buru, misal Anda dapat mengawali puasa selama 12 jam, kemudian perlahan tambahkan durasinya selama setengah jam per hari hingga menjadi 16 jam. Atau bisa juga dengan pola sehari puasa dan sehari makan seperti biasa.
Co-Editor: Nei-Dya