
Studi baru menunjukkan bahwa orang yangterinfeksi virus corona baik mereka yang memiliki gejala atau tidak, membawatingkat patogen yang sama di hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Dilansir dari Channel News Asia,Jumat (7/8/2020) penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine inimenjadi bukti penting untuk mendukung gagasan bahwa orang yang terinfeksitetapi tidak mengalami gejala dapat menyebarkan virus.
Penelitian yang dipimpin olehSeungjae Lee dari Fakultas Kedokteran Soonchunhyang University itu menganalisisusapan yang diambil antara 6 Maret hingga 266 Maret dari 303 orang yang ada ditempat isolasi di Cheonan.
Kelompok tersebut berusia antara 22 hingga 36 tahun dan dua per tiganya adalah perempuan. Dari total relawan, 193 merupakan orang dengan gejala dan 110 adalah yang tidak bergejala. Di antara mereka sekitar 30 persen pada awalnya tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Penemuan ini membantu memberikan gambaran tentang bagian mana dari orang yang terinfeksi, yang benar-benar asimtomatik dibandingkan dengan presimtomatik, atau subjek yang membingungkan.
Semua sampel diambil secara berkalasetelah hari ke delapan isolasi, dan sampel menunjukkan nilai materi genetikvirus yang sebanding dari saluran udara atas dan bawah. Waktu rata-rata yangdibutuhkan pasien untuk dinyatakan negatif lebih cepat pada pasien asimtomatik.
Para penulis menyatakan bahwa temuanini menawarkan penjelasan masuk akal secara biologis untuk laporan penularantanpa gejala. Kendati begitu, mereka juga menyebut bahwa penelitian hanyamelihat jumlah materi genetik virus yang ada.
Akan tetapi, tidak mencoba mengikutisubjek untuk melihat apakah hal tersebut benar-benar dapat menyebabkanpenularan virus kepada orang lain. Untuk itu, diperlukan penelitian lebihlanjut guna memastikan hal tersebut lebih lanjut dengan bukti yang lebih kuat(Ist).