
KEDIRI (Lenteratoday) - Angka konsumsi ikan di Kota Kediri terus meningkat pada 2021 tercatat konsumsi 32,60 kg/kapita/tahun, 2022 mengalami peningkatan jadi 34,80 kg/kapita/tahun dan 2023 kembali meningkat menjadi 38,97 kilogram/kapita/tahun. Namun demikian capaian tersebut dinilai Pj Wali Kota Kediri, Zanarian masih relatif rendah.
Data tersebut diungkap Zanariah saat menghadiri penyerahan hadiah kepada para pemenang Lomba Masak Berbahan Baku Ikan di SMKN 3 KotaKediri, Minggu(8/12/2024). Lomba yang diikuti 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri ini, untuk menciptakan berbagai menu variatif berbahan dasar ikan yang dapat mendorong angka konsumsi ikan di Kota Kediri.
Zanariah mengungkapkan Indonesia sebagai negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi kekayaan sumber daya ikan yang beraneka ragam dan melimpah di hampir sebagian wilayah.
Hal ini sesungguhnya merupakan anugerah terbesar bagi Bangsa Indonesia, yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional.
Namun tak sedikit hasil penelitian menyampaikan bahwa di tengah kekayaan sumber daya ikan yang dimiliki, belum menjamin tingginya tingkat konsumsi ikan di masyarakat.
"Padahal seperti yang kita dengar ikan mengandung banyak manfaat di dalamnya dan penting, untuk memenuhi kebutuhan gizi. Terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan agar tidak terkena stunting," ungkapnya.
Menurut Zanariah rendah tingkat konsumsi ikan, bisa jadi dipengaruhi kebiasaan masyarakat yang memang tidak hidup di pesisir. Sehingga terasa asing, dengan konsumsi ikan. Namun melihat begitu mudah akses mendapat ikan segar seperti di pasar, maka sudah saatnya mendorong tingkat konsumsi ikan di masyarakat. Salah satunya dengan mengenalkan dan menghadirkan menu ikan yang variatif di meja makan.
"Dengan beragam jenis ikan saya yakin sebenarnya kita mampu untuk membuat berbagai menu olahan ikan. Bahkan tidak melulu harus ikan impor seperti salmon. Di Indonesia banyak sekali ikan yang harga murah namun kandungan gizi tinggi," jelasnya.
Zanariah menambahkan sebagai bentuk stimulus peningkatan konsumsi ikan melalui varian menu, maka Pemkot Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bersama Forikan mengadakan Lomba Masak Berbahan Baku Ikan. Hal ini juga mendorong kepedulian masyarakat tentang penting dan serunya mengonsumsi ikan.
"Saya diberitahu kalau salah satu menu yang diduplikasi ini telah memenangkan lomba di tingkat Provinsi Jawa Timur yakni pepes lele krawu ampok oseng daun bayam. Dari namanya saja sudah terbayang enaknya pasti nanti yang disajikan lebih enak lagi. Saya harap menu-menu kreasi bisa dijadikan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) juga," imbuhnya.
Dalam lomba ini, masakan dari para peserta dinilai dewan juri, dari; Pokja 3 TP PKK Kota Kediri; Chef Agus Syafruddin; Chef Profesional dari City Hub Chef Agus Pinarko, dan Lembaga Pelatihan Kerja Elvita Fajar Mulia Suntari.
Juara I berhasil diraih oleh Kelurahan Pakunden, juara II Kelurahan Burengan, dan juara III Kelurahan Dermo. Sementara juara harapan I Kelurahan Rejomulyo, juara harapan II Kelurahan Mojoroto, dan juara favorit Kelurahan Ngletih.
Turut hadir, Ketua Umum Kormi Nasional Hayono Isman, Ketua FORIKAN Novita Bagus Alit, Kepala DKPP Moh. Ridwan, Kepala OPD terkait, camat, Ketua TP PKK Kecamatan.
Reporter: Gatot Sunarko/Editor: Ais