05 April 2025

Get In Touch

Karakteristik Dekorasi Rumah di Kalangan Gen Z

Ilustrasi Dekorasi Bergaya Retro
Ilustrasi Dekorasi Bergaya Retro

SURABAYA (Lenteratoday) - Generasi muda selalu punya caranya sendiri untuk mengekspresikan diri, termasuk dalam mendekorasi rumah. Setiap generasi selalu menghadirkan tren desain interior baru. Seiring dengan munculnya Gen Z sebagai orang dewasa terbaru, selera desain mereka pun ikut berkembang.

Kini, saat banyak Gen Z (lahir antara 1997 hingga 2012) mulai mengusahakan punya rumah sendiri, mereka menghadirkan tren dekorasi yang segar dan unik.

Menariknya, Gen Z suka dekorasi rumah dengan sentuhan gaya yang menggabungkan elemen lama dan baru.

Menurut desainer interior Nureed Saeed seperti mengutip Real Simple, Gen Z menyukai dekorasi rumah bergaya retro dengan karakteristik sebagai berikut!

  1. Warna-Warna Berani dan Cerah

Gen Z dikenal tak takut bereksperimen dengan warna-warna cerah dan berani dalam dekorasi rumah mereka.

Berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung memilih palet warna netral seperti abu-abu, Gen Z lebih tertarik pada palet warna beragam, seperti merah ceri yang mencolok atau hijau neon yang menyala.

Tren ini juga membawa kembali warna-warna ikonik dari era 90-an, seperti ungu yang mencuri perhatian di berbagai elemen, dari kabinet dapur hingga aksesori rumah.

  1. Dekorasi Thrifted dan Vintage

Banyak Gen Z yang memilih untuk menghiasi rumah mereka dengan barang-barang thrifted atau vintage.

Selain alasan finansial, kesadaran lingkungan mendorong mereka untuk mendaur ulang dan memilih dekorasi rumah bekas pakai daripada membeli yang baru.

Generasi Z gemar berburu perabotan unik di pasar loak atau online marketplace, mencari barang-barang yang memiliki cerita dan nilai historis.

  1. Gingham dengan Sentuhan Modern

Gingham, motif klasik yang identik dengan gaya country, kembali populer berkat tren cottagecore yang membawa nuansa pedesaan ke dalam ruang hunian.

Gen Z memilih gingham dengan warna-warna yang tak biasa, seperti pink terang atau hijau neon, dan menggunakannya secara minimal pada bantal atau tirai.

Warna-warna itu dikombinasikan dengan warna-warna solid modern agar tetap terlihat segar dan unik.

  1. Kembali ke Era 90-an

Dari bantal berbentuk buah, lampu jamur, hingga elemen desain bergelombang yang mengingatkan pada tayangan anak-anak di TV, dekorasi rumah ala 90-an kembali populer di kalangan Gen Z.

Bahkan elemen-elemen berani seperti warna-warna asam dan motif-motif yang menggemaskan kini mengisi banyak ruang hunian Gen Z, menciptakan suasana yang penuh nostalgia namun tetap terasa modern.

  1. Pencahayaan Lembut, Tanpa Lampu Plafon

Salah satu ciri khas dekorasi rumah Gen Z adalah penggunaan pencahayaan yang lembut tanpa mengandalkan lampu plafon.

Alih-alih bergantung pada lampu yang terang dan cenderung besar, mereka lebih suka menggunakan pencahayaan tambahan seperti lampu dinding, lampu meja, hingga LED strip.

Tren ini dikenal sebagai dopamine decor, yang artinya setiap elemen dekorasi dirancang untuk memberikan efek bahagia dan nyaman di dalam rumah.

  1. Pengaruh Postmodernisme

Gaya postmodernisme juga memengaruhi dekorasi rumah Gen Z. Gaya ini menonjolkan warna-warna terang, desain yang berani, serta elemen skulptural yang menciptakan visual estetik dan standout di setiap ruang.

Inspirasi ini tampak jelas pada rumah-rumah Gen Z, yang sering kali mengadopsi elemen dekorasi khas seperti bentuk geometris dan warna-warna kontras.

  1. Multifungsi dan nyaman

Gen Z menginginkan rumah mereka untuk menjadi tempat perlindungan yang ramah, bukan museum desain kaku yang hanya dilihat dan tidak pernah disentuh. Tujuan utama rumah bagi mereka adalah tempat yang nyaman untuk beristirahat.

Selain itu, furnitur serbaguna dan elemen desain yang mudah beradaptasi juga menjadi kunci, sehingga memungkinkan penggunaan ruang yang efisien, terutama di lingkungan tempat tinggal yang lebih kecil.

  1. Merangkul teknologi

Tumbuh di era digital, Gen Z dengan mudah memadukan teknologi ke dalam dekorasi rumah. Perangkat rumah pintar dan fitur ramah teknologi lainnya adalah beberapa contoh yang mereka terapkan di rumah. Rumah mereka tidak hanya fungsional, tetapi juga merupakan pusat inovasi teknologi yang juga menyenangkan secara estetika.

Tips Dekorasi Gaya Retro

Bagi kamu yang ingin menggunakan desain gaya retro di rumah, Rachman menyarankan untuk bisa dimulai dengan merencanakan desain berdasarkan furnitur, lampu atau era tertentu. Tak masalah jika kamu hanya menggunakan furnitur dari salah satu era saja, misalnya sofa velvet tahun 1970-an.

Selanjutnya, kamu bisa menggunakan warna-warna yang populer pada tahun 1970-an, seperti hijau alpukat, merah tomat, dan lainnya. Kamu juga bisa menambahkan aksen geometris, seperti di karpet, wallpaper, sarung bantal, dan lainnya.

Ingatlah, jangan membatasi dirimu saat menciptakan ruang nyamanmu sendiri. Selama itu mengikuti poin-poin penting dari gaya retro, tidak masalah untuk menambahkannya. jangan takut menciptakan 'tabrakan' warna, itu mungkin akan lebih menonjolkan nuansa retro yang kamu inginkan.

Co-Editor: Nei-Dya

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.