
MALANG (Lenteratoday) - Tiga dari enam titik longsor yang sempat menutup akses jalan menuju Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, berhasil dibuka kembali pada Sabtu (30/11/2024). Pembukaan jalan ini merupakan upaya pemulihan pasca bencana longsor yang terjadi pada Kamis (28/11/2024), usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
"Untuk saat ini, Unit Alber BPBD Kabupaten Malang sudah melakukan pembersihan di titik longsor jalur menuju Dusun Rowotrate, dari 6 titik longsor, sudah tertangani 3 titik," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Sabtu (30/11/2024).
Sadono menjelaskan, kejadian longsor dan banjir ini berawal pada Kamis sore, sekitar pukul 16.00 WIB, saat itu hujan dengan intensistas sedang hingga tinggi mulai mengguyur wilayah Kabupaten Malang, terutama di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
"Hujan yang terjadi hampir sehari semalam kemudian menyebabkan beberapa titik tanah longsor, termasuk di Dusun Krajan Kulon dan Dusun Rowotrate. Tembok penahan tanah yang berada di RT 33, RW 6, sepanjang 10 meter dengan tinggi 5 meter, juga mengalami kerusakan dan memicu longsor di sekitar kawasan tersebut," jelas Sadono.
Selain itu, hujan juga menyebabkan luapan air sungai yang menggenangi beberapa area, terutama di RW 14, dekat pasar dan Gereja GPDI, dengan ketinggian air mencapai sekitar 1 meter. "Di Dusun Rowotrate, banjir juga menggenangi beberapa rumah warga setinggi antara 15 cm hingga 1 meter," tambahnya.
Lebih lanjut, Sadono juga mengungkapkan, di Dusun Krajan Kulon, 2 rumah dilaporkan terdampak longsor. Sementara itu, di Dusun Rowotrate, lebih dari 200 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dan longsor, termasuk warga di RT 45 RW 08, RT 46 RW 08, RT 47 RW 09, dan RT 48 RW 09, yang totalnya berjumlah sekitar 368 jiwa.
"Saat ini, kami masih terus melakukan pemotongan pohon-pohon yang menutup jalan dan pembersihan sisa longsor dengan menggunakan alat berat dan alkon untuk penyemprotan jalan," lanjut Sadono.
Meskipun upaya pembersihan terus dilakukan, diakuinya, hujan dengan intensitas ringan masih menjadi kendala dalam proses pemulihan. Pasalnya, beberapa area masih terhambat oleh genangan air sehingga alat berat diperlukan untuk mempercepat penanganan longsor yang terjadi di 3 titik longsor lainnya.
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati