
SURABAYA (Lenteratoday) — Insiden berdarah yang terjadi di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, menjadi perhatian serius sejumlah pihak, termasuk Anggota DPRD Jawa Timur, Nur Faizin.
Tragedi yang menewaskan Jimmy Sugito Putra pada Minggu (17/11/2024), diduga terkait dengan dinamika Pilkada 2024.
Nur Faizin menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut dan mengimbau masyarakat Sampang untuk menjaga kedamaian di tengah pelaksanaan pesta demokrasi. Ia menegaskan bahwa Pilkada seharusnya menjadi ajang untuk mempererat persatuan, bukan pemicu konflik.
“Pilkada itu pesta demokrasi. Seharusnya disambut dengan suka cita, bukan dengan permusuhan atau bahkan kekerasan yang merenggut nyawa,” ungkap Nur Faizin, Selasa (19/11/2024).
Menurut Politisi PKB tersebut, kemenangan dan kekalahan dalam pemilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, ia mengingatkan bahwa tak ada tujuan politik yang lebih berharga daripada nyawa manusia. Ia pun mengutip pesan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang relevan dengan situasi ini.
“Gus Dur selalu mengatakan bahwa tidak ada kekuasaan yang layak dipertahankan dengan pertumpahan darah. Satu nyawa jauh lebih berharga daripada ambisi politik apa pun,” tegasnya.
Nur Faizin juga menyerukan kepada aparat keamanan untuk mengambil langkah proaktif dalam mencegah ketegangan di masyarakat. Ia meminta agar potensi konflik segera diatasi demi menjaga situasi tetap kondusif menjelang Pilkada serentak 2024.
“Kami berharap aparat keamanan bisa lebih aktif melakukan langkah pencegahan. Kedamaian harus menjadi prioritas utama,” imbuhnya.
Insiden di Desa Ketapang Laok ini menjadi pengingat bahwa kompetisi politik dapat memicu gesekan di masyarakat. Oleh karena itu, Nur Faizin mengajak semua pihak, baik kandidat maupun pendukungnya, untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan saling menghormati demi terciptanya Pilkada yang damai. (*)
Reporter: Pradhita | Editor: Lutfiyu Handi