
PASURUAN (Lenteratoday) - Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis bersama sang istri, RR Dewi Maharani mendadak menjadi model busana batik dan bordir khas Kabupaten Pasuruan, Rabu (16/10/2024) malam.
Nurkholis bersama istri berjalan bak seorang fotomodel profesional di atas karpet merah. Keduanya mendapatkan applause dari para penonton yang memadati Gedung Sentra Produk Unggulan Kabupaten Pasuruan di Pogar, Kecamatan Bangil dalam acara Gebyar IKM di Sentra Produk Unggulan Bangil.
Pemkab Pasuruan dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan sengaja melakukan eksibisi batik dan bordir untuk kembali mempopulerkan batik dan bordir yang namanya mulai meredup sejak Pandemi Covid-19.
"Sejak Pandemi sampai sekarang, batik dan bordir khas Kabupaten Pasuruan mulai meredup. Khususnya Kecamatan Bangil yang menjadi ikon batik dan bordir khas Kabupaten Pasuruan. Maka dari itu, dengan peragaan busana ini, kami punya misi untuk kembali mempopulerkan batik dan bordir Kabupaten Pasuruan," kata Nurkholis.
Usai Nurkholis dan sang istri selesai tampil, eksibisi masih dilanjutkan oleh Kapolres Pasuruan, AKBP Teddy Chandra beserta istri. Kemudian Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Arh beserta istri; Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan beserta istri, serta Sekretaris Daerah (Sekda), Yudha Triwidya Sasongko.
Barulah setelah itu, giliran para Pejabat Eselon II dan III yang ditantang untuk menampilkan busana dan stage act terbaik dalam Lomba Fashion Show Batik dan Bordir Kabupaten Pasuruan.
Menurut Nurkholis, busana batik dan bordir yang dikenakan para peserta sangat bagus. Sebab seluruhnya menggunakan batik dan bordir yang dibuat oleh para pembatik dan desainer dari Kabupaten Pasuruan sendiri, sehingga wajib dibanggakan.
"Terimakasih partisipasi Bapak Ibu malam ini dalam mengikuti Lomba Peragaan Busana Batik dan Bordir. Semoga bisa mendorong masyarakat agar lebih mencintai produk dalam negeri, khususnya batik dan border. Sehingga batik khas Kabupaten Pasuruan semakin berkembang dan maju," urainya.
Di sisi lain, Pj. Bupati Nurkholis juga berharap agar ajang kompetisi adu kreativitas desain dan peragaan busana batik dan bordir tersebut dapat menjadi media promosi produk batik dan bordir khas Kabupaten Pasuruan. Sekaligus menjembatani antara pegiat IKM, pelaku industri, masyarakat maupun konsumen.
"Bisa dilihat betapa kerennya busana yang dikenakan seluruh peserta. Tampil total dengan balutan tangan dari para desainer dan pembatik asli Kabupaten Pasuruan. Makanya kita harus bangga dengan produk kita sendiri," terangnya.
Sementara itu, Lomba Fashion Show Batik dan Bordir Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi dua kategori. Yakni Kategori A dari golongan Para Pejabat Eselon II, serta Kategori B dari golongan para Pejabat Eselon III,
Hasilnya, untuk Eselon II, kategori Busana diraih oleh Kepala DPMPTSP Kabupaten Pasuruan, Syaifudin Achmad. Juara II Perwakilan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Bina Kontruksi serta Juara III diraih oleh Kepala Dinas Koperasi, Tri Krisni Astuti.
Sedangkan kategori penampilan, Juara I diraih Asisten Pemerintahan dan Kesra, Diano Vella Fery; Juara II diraih oleh Kepla Dinas Perhubungan, Eka Wara Brehaspati serta Juara III, Kasatpol PP, Nurul Huda dan Juara Favorit, Kepala Bappelitbangda, Bakti Jati Permana.
Untuk Eselon III kategori penampilan, Juara I diraih Direktur RSUD Grati, drg Dyah Retno Lestai; Juara II Kabag Perencanaan dan Keuangan, Dibyo serta Juara III diraih Camat Winongan, Ganis Subintang.
Selanjutnya untuk kategori busana diraih Kabag Umum. Kemudian Juara II diraih perwakilan Camat Purwodadi dan Juara III, Camat Rembang, Handara, serta Juara Favorit diraih Camat Bangil, Fathurrohman. (*)
Sumber : Humas | Editor : Lutfiyu Handi