15 April 2025

Get In Touch

Petani Hortikultura di Kabupaten Malang Dambakan Kestabilan Harga di Tengah Tantangan Perubahan Iklim

Lahan pertanian holtikultura di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (Santi/Lenteratoday)
Lahan pertanian holtikultura di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. (Santi/Lenteratoday)

MALANG (Lenteratoday) - Petani hortikultura di Kabupaten Malang menghadapi tantangan dalam menjaga produktivitas mereka di tengah ketidakstabilan harga dan dampak perubahan iklim. Salah satu petani di Kecamatan Karangploso, Imam Subaweh, menyampaikan kestabilan harga merupakan hal utama yang didambakan oleh para petani di daerah tersebut.

"Sebenarnya, petani itu harapannya gak terlalu muluk-muluk. Kami ingin bertani, dan berharap ada kestabilan harga. Jadi kalau kami bekerja, ada hasilnya," ujar Imam, saat ditemui di ladangnya, Sabtu (12/10/2024).

Masalah utama yang dihadapi petani, lanjut Imam, yakni fluktuasi harga yang sering kali merugikan. Ketika panen raya tiba, harga hasil pertanian anjlok, namun ketika stok habis, menurutnya harga justru melonjak. Kondisi ini membuat petani kesulitan untuk merencanakan produksi dan keuntungan mereka.

"Selama ini petani diombang-ambingkan masalah kestabilan harga. Waktu panen raya harga sangat jatuh, kemudian pas sudah habis harganya naik," keluh Imam.

Tantangan tidak hanya berhenti pada fluktuasi harga. Dalam satu tahun terakhir, Imam menjelaskan, perubahan iklim juga menjadi ancaman bagi para petani hortikultura di wilayah Kabupaten Malang, khususnya kecamatan Karangploso.

Imam menuturkan, perubahan cuaca yang tidak menentu menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan. "Terlebih dalam satu tahun terakhir ini, dengan adanya perubahan iklim ya sangat berpengaruh terhadap produksi kami. Jadi hasil pertanian itu sangat menurun drastis," tuturnya.

Beruntungnya, menurut Imam, pada September 2024 kemarin, Pemerintah Kabupaten Malang dan Pemerintah pusat telah membuat program agribisnis hortikultura closed loop. Dijelaskannya, program tersebut bertujuan memberikan pendampingan bagi petani dari proses produksi hingga pemasaran.

Menurut Imam, para petani di wilayahnya sangat berharap agar program tersebut dapat membantu petani, mulai dari penyediaan sarana produksi, pembiayaan, hingga pemasaran.

"Kami berharap program ini bisa membantu kami untuk kestabilan harga di tingkat petani. Jadi kami tidak perlu lagi khawatir tentang apa yang harus ditanam dan ke mana menjual hasil panennya," tukas Imam. (*)

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera.co.
Lentera.co.