
MALANG (Lenteratoday) - Dua minggu pasca kebakaran yang melanda Pasar Baru Barat Comboran, para pedagang yang terdampak kini mulai bersiap menempati kios-kios relokasi. Para pedagang mulai bersih-bersih.
Salah satu pedagang, Hamzah (70), merasa bersyukur telah mendapatkan kios baru meskipun dalam kondisi yang masih terbatas. "Saya dapat (kios) nomor 23, dekat dengan tangga keluar masuk. Meskipun kiosnya kecil, saya tetap bersyukur masih bisa berjualan, walaupun belum tahu apa yang akan dijual nanti karena semua barang dagangan sudah ludes terbakar," ujar Hamzah, ditemui saat membersihkan kios barunya, Sabtu (28/9/2024).
Perempuan yang telah berjualan selama hampir 2 dekade ini mengaku, sebelumnya memiliki 5 kios pakaian bekas di lantai 3 Pasar Baru Barat Comboran, kini harus memulai segalanya dari awal.
"Sekarang sudah tidak punya apa-apa. Tapi saya tetap ingin jualan lagi. Rejeki sudah diatur Tuhan, nanti kalau uangnya sudah terkumpul, saya bisa sedikit demi sedikit beli barang untuk dijual lagi," ungkap Hamzah dengan penuh harapan.
Pantauan di lapangan, Hamzah bersama sejumlah pedagang lainnya tampak membersihkan kios relokasi yang mereka peroleh. "Hari ini saya bersih-bersih kios. Rencananya mau beli gembok dan triplek untuk menata kios yang dibagi ini," katanya.
Hamzah juga berharap, pemerintah terus memberikan perhatian kepada korban kebakaran seperti dirinya, terutama dalam bentuk bantuan permodalan.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pasar Comboran Baru Barat, Mochammad Samidi, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) yang dinilai telah memperhatikan nasib para pedagang terdampak kebakaran.
"Mulai kemarin sore, penerangan di kios-kios relokasi sudah dibetulkan oleh PLN," ungkapnya.
Sebanyak 73 pedagang yang terdampak, sambung Samidi, sejak kemarin telah memulai proses bersih-bersih dan memindahkan barang-barang yang akan digunakan untuk berjualan. Namun, Samidi juga mengingatkan adanya beberapa kendala yang perlu segera ditangani, salah satunya adalah kondisi atap yang bocor.
"Atap yang masih bolong perlu segera diperbaiki agar tidak menyebabkan banjir di dalam pasar, apalagi mengingat ini sudah mulai masuk musim hujan," tegasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi