
Surabaya- Setelah beberapa waktu lalu Perusahaan DaerahTaman Satwa (PDTS) Kebun Bintang Surabaya (KBS) tutup sementara, kiniPemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membuka kembali (re-opening) denganmemperketat protokol kesehatan Covid-19. Rencananya, re-opening itu berlangsungpada Senin (27/7/2020).
Namun sebelum pembukaan, jajaran manajemen PDTS KBSmelakukan simulasi mulai dari pendaftaran berbasis online hingga mekanismepengunjung sebelum masuk dengan berbagai protokol selama berada di area KBS.
Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daeraah Kota Surabaya,Agus Hebi Dujuniantoro mengatakan sebelum pembukaan sudah diteliti berbagaipihak. Mulai dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), PerhimpunanSarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi, hingga DinkesKota Surabaya.
“Mereka mengijinkan untuk membuka dengan berbagai catatan. Salah satunya mengurangi 50 persen kapasitas pengunjung dari semula 6 ribu menjadi 3 ribu. Apalagi di masa pandemi warga memang membutuhkan refreshing. Tetapi harus aman. Jadi refreshing yang aman,” kata Agus Hebi di Kebun Binatang Surabaya, Sabtu (25/7/2020).

Saat menyaksikan simulasi, Hebi menilai sudah cukup lengkapbaik dari protokol, penanganan kesehatan, kebersihan, penjagaan jarak, jugapemantauan oleh tim Satgas Covid-19 yang dibuat secara mandiri. Menurutnya,semua itu sudah layak untuk dilakukan pembukaan pada Senin mendatang. “Sayapikir sudah siap. Senin ini kita buka,” lanjut dia.
Sementara itu, Direktur Utama PDTS KBS, Chairul Anwar memaparkansecara rinci pengunjung mulai dari tiba sampai meninggalkan KBS. Diantaranyayakni pertama, pengunjung memarkirkan kendaraannya di Terminal IntermodaJoyoboyo. Kedua, saat tiba di lokasi pengunjung wajib diukur suhu tubuhnya,mengenakan masker, dilanjutkan dengan cuci tangan di wastafel yang sudahdisediakan.
“Ketika suhu tubuh pengunjung di atas 37.5 derajat makadiminta untuk ke ruang pelayanan kesehatan untuk beberapa saat. Biasanya karenasetelah dari panas-panasan suhu tubuhnya ikut naik, tetapi transit masih tidakturun, maka tidak diperbolehkan untuk masuk,” kata Chairul.
Berikutnya, pengunjung wajib membeli dan melakukanpembayaran tiket via online. Saat berada di lokasi pengunjung hanya tinggalmelakukan scan barcode kepada petugas yang berada di depan pintu masuk sebagaibukti sudah melakukan pemesanan dan pembayaran.
“Setelah melewati cek poin. Di dalam lokasi sudah disambutpetugas yang mengingatkan untuk tetap menjaga jarak. Di setiap titik lokasi sudah terpantau olehSatgas Covid-19 dari KBS,” papar dia.
Tidak hanya itu, untuk menghindari terjadinya kerumunan, pengunjungdiwajibkan mengikuti alur yang sudah ada. Bahkan saat melihat hewan punpengunjung wajib berdiri pada tanda yang sudah tertera. “Jadi tidak adatabrakan atau pengunjung yang tidak menjaga jarak,” ungkapnya.
Menariknya, pada saat simulasi juga sudah diantisipasi jikaada warga yang tiba-tiba pingsan. Saat itu, tim Satgas Covid-19 datang denganmobil kesehatan mengenakan AlatPelindung Diri (APD) lengkap untuk menolong pengunjung tersebut dengan protokolyang tepat.
“Kami bawa ke pos kesehatan. Jika dirasa kurang kita larikanke rumah sakit terdekat. Kami sudah latih tim internal untuk penanganan padasituasi darurat,” tegas dia.
Berikutnya, untuk menghindari kerumunan dan kepadatanpengunjung, setiap harinya akan dibagi menjadi dua sesi. Yakni setiap Senin –Kamis akan dibuka pukul 08.30 – 11.30 WIB dengan kapasitas total 1.500pengunjung. Kemudian pada hari Jumat sebanyak 500 orang dan akhir pekan totalkapasitas 3.000 pengunjung terbagi menjadi dua sesi.
“Untuk persyaratan anak-anak di bawah usia 5 tahun dilarangmasuk. Untuk ibu hamil juga dan lansia di atas 60 tahun juga tidakdiperbolehkan,” urainya.
Kemudian, ia juga memaparkan untuk tenan makanan juga tidakdiperbolehkan berdagang dan segala aktivitas seperti tunggang Gajah, tunggangJerapah juga ditiadakan sementara. “Kami buka ini untuk menjenguk. Sehinggadiharapkan pengunjung dapat kangen-kangenan dengan satwa,” pungkasnya (ist)