
PresidenTurki Recep Tayyip Erdogan terlihat menghadiri salat Jumatperdana di Hagian Sophia, salah satu situs bersejarah dunia yang kembali diubahmenjadi masjid sejak dua pekan terakhir.
Erdogantampak duduk di saf depan mendengarkan khutbah jelang pelaksanaan salat Jumat.
Dalam siaran langsung yang disiarkan Anadolu, ribuan jemaah disebut memenuhi ruangan dalam hingga mengular ke halaman luar Hagia Sophia. Aturan menjaga jarak antar jemaah diterapkan sesuai protokol kesehatan.
Setidaknya20 ribu pasukan keamanan dikerahkan Turki untuk mengamankan gelaran salat Jumathari ini.
Erdoganmemutuskan mengubah kembali fungsi Hagia Sophia dari museum sebagai masjid pada10 Juli lalu setelah pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yangmengubah situs bersejarah itu menjadi museum.
Pintu bagi turis yang akan measuki Museum Hagia Sophia (Dok ABH)
Sejumlahpemimpin dunia kecewa dengan keputusan Erdogan tersebut, salah satunya PresidenAmerika Serikat Donald Trump.
Beberapapihak seperti UNESCO, Rusia, dan Yunani juga turut menyesalkan perubahan statusHagia Sophia menjadi masjid.
Meski sempatdiprotes dunia, namun Erdogan mantap dengan keputusannya. Ia menyebut keputusanada di tangannya mengingat Hagia Sophia, bangunan yang awalnya merupakankatedral itu, merupakan hak kedaulatan Turki
Juru bicaraErdogan, Ibrahim Kalin, berjanji bahwa Hagia Sophia akan tetap terbuka untukdikunjungi wisatawan seluruh agama.
Kalin jugaberjanji bahwa pemerintah Turki tidak akan "merusak lukisan dinding, ikon,dan arsitektur" bangunan bersejarah itu.
MosaikBizantium, yang selama ini ditutup selama berabad-abad ketika Hagia Sophiaberfungsi sebagai masjid di Kekaisaran Ottoman, akan ditutup dengan tiraiselama waktu salat. Hal itu dilakukan karena Islam melarang representasifiguratif.
"Tidak ada satu paku pun yang akan menancap bangunan," kata Kalin seperti dikutip AFP (Adl/abh).