Tiga Bedaknya Ludes Dilalap Api di Pasar Comboran, Rahmawati Minta Pemkot Percepat Proses Relokasi

MALANG (Lenteratoday) - Kebakaran hebat yang melanda Pasar Baru Barat Comboran, Kota Malang, meninggalkan duka mendalam bagi para pedagang, termasuk Rahmawati. Pedagang yang telah berjualan selama 16 tahun di pasar tersebut, mengungkapkan barang dagangan di 3 bedaknya telah hangus terbakar tanpa menyisakan apa pun.
Rahmawati pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Malang segera mempercepat proses relokasi serta perbaikan pasar.
"Pedagang kan cari makan setiap hari, istilahnya, jualannya hari itu, ya dibuat makan hari itu. Jadi kalau gak cepat-cepat kerja, ya kami gimana. Jadi saya mohon secepatnya (relokasi dan perbaikan) supaya kami bisa bekerja biar mendapat hasil," ujar Rahmawati, ditemui di posko pelaporan BPBD, Pasar Comboran, Sabtu (14/9/2024).
Warga Muharto gang 3B tersebut juga tak kuasa menahan kesedihannya, ketika memperkirakan kerugian yang dialami mencapai sekitar Rp 15 juta, angka yang cukup besar bagi dirinya. Namun, ia menyebutkan beberapa pedagang lain mungkin mengalami kerugian yang lebih besar.
"Saat dengar kabar (Pasar Baru Barat Comboran kebakaran) itu ya saya nangis, mikir gimana nasib kami, kasihan teman-teman saya semuanya. Habis semua lantai 3," tutur Rahmawati sambil menahan air mata.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmawati juga meminta kepada Pemkot Malang untuk segera melakukan perbaikan dan relokasi agar para pedagang dapat kembali beraktivitas. Ia menekankan, para pedagang menggantungkan hidupnya dari hasil jualan setiap hari, sehingga penting bagi mereka untuk segera memiliki tempat berjualan lagi.
Ia berharap pemerintah bisa segera mencarikan tempat sementara bagi para pedagang agar mereka dapat melanjutkan usahanya meskipun situasi pasar belum kembali normal. Rahmawati menyadari bahwa kondisi ekonomi yang sulit ditambah dengan musibah kebakaran ini membuat kehidupan para pedagang semakin berat.
Kendati mengalami kerugian besar, Rahmawati tidak merasa trauma untuk kembali berdagang di Pasar Comboran. Namun, ia mengakui bahwa tantangan terbesar yang dihadapinya saat ini adalah ketiadaan modal untuk memulai kembali usahanya.

Menanggapi hal ini, Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan Pemkot Malang akan berupaya mempercepat perbaikan dan mewujudkan harapan pedagang untuk dapat kembali beraktivitas pasca kebakaran tersebut. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi